Genjot Kunjungan Wisatawan, Bali Kembangkan Promosi Pariwisata Digital

  10 Mei 2016 PERISTIWA Badung

beritabali.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Pulau Bali seakan tak pernah puas agar terus terkenal dan dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Untuk menggenjot jumlah kunjungan turis, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali bahkan kini mulai kembangkan promosi pariwisata digital.

Tak hanya sekedar promosi dengan kunjungan ke luar negeri, kali ini jalan yang ditempuh adalah digitalisasi visual. Pulau Seribu Pura itu kini menggandeng Bali Go Live untuk terus mempromosikan keindahan serta keunikan adat dan budaya masyarakat Bali. 

BPPD Bali melihat pentingnya kerjasama atau kolaborasi dengan Bali Go Live untuk menjawab tantangan digital marketing yang semakin kompleks. Saluran Bali Go Live akan mempromosikan Bali lewat platform digital populer Youtube dan memiliki website sendiri, juga didukung informasi terkini yang diunggah secara regular via media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Thumblr, dan Linkedin.

Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan citra pariwisata Bali, karena peran BPPD Bali sebagai koordinator promosi pariwisata yang dilakukan dunia usaha di daerah dan mitra kerjasama pemerintah daerah, dimana BPPD Bali menunjuk Bali Go Live untuk meningkatkan metode pengembangan pasar kepariwisataan dan bisnis wisata Bali menuju pada level yang menyesuaikan dengan kecanggihan di era digital.

Ketua BPPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menuturkan, kolaborasi dengan Bali Go Live untuk menjawab tantangan digital marketing yang semakin kompleks.

Tokoh Puri Ubud yang akrab disapa Cok Ace ini mengaku program ini selaras dengan arahan Presiden yang juga bagian dari kebutuhan pasar. Menurutnya, pariwisata harus senantiasa beradaptasi dengan teknologi. Dengan kerja sama ini, pihaknya memiliki tools yang efektif dalam mempromosikan Bali dengan lebih baik.

"Selaras dengan arahan Presiden dan juga kebutuhan pasar, kita harus senantiasa beradaptasi dengan teknologi, dengan kerjasama ini kita memiliki alat yang efektif untuk mempromosikan Bali dengan lebih baik," ucap Cok Ace di Taman Bhagawan, Tanjung Benoa, Badung, Bali, Senin (09/5/2016) malam.

Sejak lama Cok Ace mengaku pihaknya menginginkan program seperti ini bisa terwujud. Hal itu tentu untuk dapat dengan cepat mempromosikan Bali, sekaligus meng-counter isu miring yang muncul tentangnya.

"Selama ini kita selalu konvensional mempromosikannya. Misalnya ramai-ramai ke luar negeri yang tentu saja high cost. Dengan kerja sama digital ini, tentu cost dapat ditekan dan sasaran promosi lebih efektif," ungkap Cok Ace.

‎Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bali Go Live, Paulus Herry Arianto mengungkapkan jika langkah ini ditempuh untuk meningkatkan metode pengembangan pasar kepariwisataan dan bisnis wisata di Bali menuju level yang menyesuaikan dengan kecanggihan di era digital. 

Menurutnya, Bali Go Live tidak sekedar mempromosikan Bali, namun jiga turut mendorong anak-anak muda Bali untuk lebih bangga pada filosofi dan budaya Bali.

"Bali Go Live adalah saluran video yang terkoneksi dengan Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dan sosial media lainnya. Misi kami adalah menjadi ensiklopedia digital semua hal mengenai Bali dan memperkuat Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia," urainya.

"Mau tidak mau, kita harus masuk ke digital marketing. Dengan adanya video-video bermutu yang menjelaskan budaya Bali sehari-hari, anak-anak muda Bali bisa membagikan video tersebut ke teman-teman di luar Bali melalui media sosial," imbuhnya. 

Paulus memaparkan, dengan berkembangnya teknologi, maka terdapat ruang terbuka lebar bagi pelaku wisata untuk mempromosikan wilayahnya. Ia bercerita saat membuat video tentang canang sari dan filosofinya disampaikan dengan cara fun namun tetap informatif.

"Apa itu canang sari dan fungsinya selalu menjadi pertanyaan mereka yang berkunjung ke Bali. Sampai hari ini konten tersebut sudah ditonton dan dibagikan ribuan kali dan terus bertambah. Ketika kita berkunjung ke Blog, kita akan mendapatkan ruang atau impulse untuk mempromosikan Bali," tuturnya. 

Saat ini, kata Paulus, Bali telah dikunjungi 10 juta turis tiap tahunnya. Jumlah itu terdiri dari 3,7 juta turis asing dan sisanya, 6,8 juta wisatawan domestik. Dalam dunia marketing, kata dia, hal yang paling mudah untuk diterima adalah melalui indera penglihatan dan pendengaran. 

"Mata itu 83 persen sementara telinga 11 persen. Jadi kalau ditotal 94 persen. Mata dan telinga itu sama artinya dengan audio visual. Ini cara efektif mempromosikan pariwisata Bali," papar Paulus.

Apalagi, saat ini teknologi telah didukung dengan teknologi 4G‎ yang membuat kecepatan akses semakin tak bermasalah. Dari aspek internet, sebanyak 56 persen orang mengaksesnya menggunakan laptop. sementara mereka yang mengakses melalui smartphone sebanyak 39 persen, tablet 5 persen, lain-lain sebesar 0,1 persen.

"Yang berkunjung ke Bali, internet litarate‎ mereka di atas 80 persen. Bali Go Live sendiri menawarkan lima konten, di antaranya culture and destination, commercial, lifestyle, back to Bali dan Virtual Reality 360-degree Video," jelasnya.(bb)