Tuntut SHM, AMPAG Laksanakan Doa Bersama di Gelung Kori Gilimanuk Duduki Jalan Nasional

  27 Februari 2023 PERISTIWA Denpasar

Ket poto: Suasana di Gelung Kori Kelurahan Gilimanuk

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Gilimanuk mulai sekura pukul 09.00 wita long march dari Anjungan Cerdas Betutu Gilimanuk menuju tempat Gelung Kori di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan melaya, Jembrana, untuk berdoa agar tanah yang mereka tempati bisa di sertifikat kan yang telah mereka perjuangkan sebelumnya baik ke eksekutif maupun ke DPRD Jembrana.

Pantauan awak media di lapangan, sekitar kurang lebih 250 orang melakukan long march dari Anjungan Cerdas Betutu Ayam menuju tempat yang akan dijadikan titik  doa bersama di Gelung Kori Kelurahan Gilimanuk. Warga yang mengatasnamakan aliansi tersebut memenuhi jalan nasional hampir kurang lebih 3,5 jam dari pukul 9.30 wita sampai 11.30 wita.

Kesepakan awal dengan pihak panitia dengan pihak kepolisian mereka hanya meminta waktu 15 menit untuk prosesi berdoa bersama tersebut akan tetapi persembahyangan dilakukan 2 sesi, yang pertama persembahyangan umat hindu dan yang kedua untuk umat muslim. Untuk mengantisipasi adanya kemacetan, pihak kepolisian mengalihkan arus lalu lintas menuju ke pemukiman warga.

Saat dikonfirmasi awak media, Kordinator AMPAG I Gede Bangun Nusantara mengatakan, pihaknya mengerahkan sekitar kurang lebih 1000 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing KK yang ada di kelurahan Gilimanuk ini pun belum semua dari seluruh penduduk Gilimanuk.

"Tujuan kami datang ke Gelung Kori adalah untuk melakukan persembahyangan di titik nol, yang menurut kami titik ini merupakan roh dari pada Kelurahan Gilimanuk.   tujuan kami kesini untuk melakukan doa bersama melakukan persembahyangan, semoga tuhan Sang Hyang Widi wasa mau memberikan berkatnya rahmatnya supaya Gilimanuk bisa ber SHM," terangnya. Senin (27/2/2023).

Pihaknya berharap dengan adanya doa bersama, jalan untuk mengurus SHM berjalan lancar dan bisa medapatkan sertifikat hak milik sama seperti yang lain. "Sekarang HGB tidak bisa di perpanjang selama 20 tahun, sekarang hanya bisa di perpanjang selama 5 tahun, disini kami takut nantinya akan ada penggusuran lantaran semakin tahun sewanya akan semakin mengecil," jelasnya

Terkait tempat doa bersama yang menggunakan badan jalan yang meruoakan jalan nasional, pihaknya mengaku hanya meminta waktu untuk doa bersama hanya 15 menit. "Kami menggunakan badan jalan sudah berkoordinasi dengan bapak Kapolres Jembrana," ucapnya.

Suasana sempat terjadi ketegangan antara Koordinator AMPAG dengan pihak kepolisian lantaran penutupan jalan nasional sudah melebihi kesepakan sebelumnya, pihak panitia tidak mau membuka 1 jalur agar truk besar bisa lewat. Akhirnya disepakati untuk menunggu doa bersama.

Sementara Kabag Ops Polres Jembrana Kompol I Ngurah Putu Riasa saat dikonfimasi awak media mengatakan, terkait pengamanan, pihaknya dilibatkan disini sekitar 200 personil. Kegiatan ini menurut mereka bertujuan hanya melakukan persembahyangan di Gelung Kori. 

“Menurut mereka disini titik persembahyangan. Kita kawal kegiatan dari awal, setelah kegiatan ini yang telah disepakati sebelumnya selama 15 menit sampai 25 menit harus kita arahkan agar lalin tetap berjalan normal kembali,” terangnya.

Ia menambahkan, arus lalu lintas tetap jalan, ada jalan alternatif agar arus tidak macet, melewati jalan di belakang, akan tetapi kendaraan besar seperti truk tidak bisa melewati jalan di pemukiman warga, hanya kendaraan sedang yang bisa lewat,“ ujarnya.

Terkait ijin untuk berkumpul di gelung kori, menurutnya itu hanya sembahyang tidak ada izin khusus hanya pemberitahuan saja. "Kita disini hanya mengawal mereka untuk sembahyang saja jadi tidak untuk kegiatan yang lainnya, karena titik persembahyangan menurut mereka ada disini. Semua prosesi berjalan dengan lancar," pungkasnya. (BB)