Kunjungi TOSS Center Klungkung, Menteri Siti Nurbaya: Ini Bisa Jadi Role Model Nasional

  12 Januari 2023 SOSIAL & BUDAYA Klungkung

Foto: Menteri Siti Nurbaya dan jajaran mengunjungi TOSS Center Klungkung dan mendapat penjelasan dari Putu Ivan tentang cara kerja mesin RDF

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Kementerian Lingkungan Hidup RI saat ini sedang mengamati dan mengumpulkan referensi secara nasional tentang penanganan sampah yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat secara ekonomi.

Salah satunya yang menjadi referensinya adalah Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Kusamba Klungkung. Tampaknya perhatian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc sangat serius dalam penanganan sampah di tanah air.

Mantan Sekjen Kemendagri ini mengajak serta Wakil Menteri Alue Dohong dan Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Rosa Vivien Ratnawati mengecek langsung sistem pengelolaan sampah di TOSS Center Klungkung yang belum lama ini  menerapkan mesin RDF (refused  derived fuel), rekayasa teknologi anak bangsa kerja sama dengan dengan PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL).

Sayang Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sedang dinas luar kota, sehingga kehadiran Menteri Siti Nurbaya dan rombongan dipandu oleh Sekda Klungkung Putu Winastra dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Klungkung, Ketut Suadnyana.

Menteri Siti Nurbaya setelah melihat cara kelola dan hasil olahan sampah sudah dinilai sangat baik. “Klungkung punya catatan prestasi dan reward yang diperoleh TOSS Center ini kan sudah banyak ya,” katanya sembari menjelaskan perlu peningkatkan kapasitas mesin sehingga volume sampah bisa diolah lebih banyak lagi.

Menariknya, Menteri Siti Nurbaya memberikan apresiasi tinggi dengan hadirnya pihak swasta di TOSS Center yakni PT. Citra Terang Bumi Lestari (CTBL) yang mampu mengakselerasi kepentingan pemerintah dalam penanganan sampah berbasis sumber dan solutif.

Menurutnya saat ini pemerintah memerlukan referensi dari berbagai wilayah termasuk di datang ke TOSS Center Klungkung ini. Sebab kata dia, yang harus dipahami adalah posisi sampah dari hulu ke hilir.

“Nah yang paling penting adalah sampahnya beres. Dan, memang kalau tak ada produknya membereskan sampahnya susah juga. Inilah pentingnya keterlibatan pihak swasta untuk pengolahannya. Nah, kalau lihat disini ada RDF (refuse dirived fuel) yang bisa diolah menjadi penggantinya bahan bakar adiknya batu bara yang dapat digunakan industry lain,” pujinya.

Dengan melihat fakta ini lanjutnya, rantai nilai cara penanganan sampah secara nasional sudah dapat dipetakan dengan baik. “Dengan begini pemerintah sudah dapat menentukan di daerah mana bisa melakukan intervensi,” ujarnya.

Apakah kehadiran inovasi mesin pengolah sampah di TOSS Center Klungkung ini bisa menjadi role model pengelolaan sampah secara nasional?. “Ini kita lihat memang berbeda dengan daerah lainnya ya, disini juga ada ruang edukasinya bisa lah kalau kita lihat inovasi dan model-modelnya, apalagi mesinnya diproduksi oleh lokal, bagus lah. Terkait dengan role model, kalau lihat lokasinya, layout situasinya ini memang agak berbeda dari daerah lain, juga karena ada bangunan pusat edukasi, model-modelnya bisa," kata Menteri Siti Nurbaya.

Sementara Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL), Putu Ivan Yunatana, juga menjelaskan secara spesifik dan teknis tentang mekanika konstruksi mesin sampah dan pola kerjanya di hadapan Menteri Siti Nurbaya dan jajarannya.

"Mesin ini disediakan dan  dioperasionalkan  PT CTBL yang merupakan entitas bersama antara BWC dan PT Bakti Bumi.  Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo. Dimana hasil pengolahan residu itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu sempat diujicobakan oleh PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo yang hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut" kata Putu Ivan yang juga Founder BWC.(BB).