Genap Umur 120, Maestro Penari Berko Berpulang

  22 Desember 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: Ni Ketut Nepa saat masih sehat

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Genap umur 120 tahun sang maestro penari Berko Ni Ketut Nepa yang sering dipanggil Dadong Barak dari Kabupaten Jembrana meninggal dunia pada hari Rabu (21/12/2022) saat dirawat di RSU Negara.

Dadong Barak merupakan satu-satunya penari seniman pewaris tarian Berko khas Jembrana meninggal dunia pada pukul 13.46 wita dirumah sakit yang dirawat sejak Selasa (20/12) lalu menyisakan duka mendalam bagi dunia seni di Jembrana.

Menurut penuturan Kepala Lingkungan Pancardawa I Putu Sagung Suparwayasa menagatakan, Dadong Barak dirawat sejak hari Selasa (20/12/2022) meninggal dunia di RSU Negarasekira pukul 13.45 wita 

"Selama ini Dadong Barak sepengetahuan saya tidak memiliki riwayat penyakit serius, kondisinya memang bagus pada hal umurnya sudah lanjut sekira 100 tahun. Lantaran sudah usia lanjut melebihi orang biasa, dadong tidak kuat seperti dulu lagi. Menurut keterwngn dokter, dadong dinyatakan meninggal dikarnakan penyakit struk," terangnya. Kamis (22/12/2022)

Untuk jadwal pengabenan, Sagung melanjutkan belum menentukan dewasa (hari baik), dirinya belum mengetahui secara pasti. "Kalau hari baik itu ada di tanggal 26 Desember 2022 ini, tapi nanti malam kami rembug dengan pihak keluarga,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada saat dikonfirmssi awak media semasa Dadong Barak masih hidup pada bulan Januari lalu dsdong mengaku sudah mengajarkan tarian Berko itu kepada para remaja di lingkungan sekitar rumahnya. Saat itu dirinya berharap tarian berko bisa dilestarikan oleh generasi penerusnya.

Lebih jauh Sagung mengatakan, tarian Berko sebenarnya sudah diusulkan menjadi WBTB Indonesia, karena merupakan tarian khas Jembrana yang saat ini sudah hampir punah. Bahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara menegaskan jika tarian Berko juga sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. "Tahun ini sudah selesai proses sidang untuk ditetapkan sebagai WBTB, sebenarnya kami diundang ke pusat untuk menerima sertifikat," pyngkasnya. (BB)