Pemerintah "Tak Tegas" Tegakkan PM 26

Tutup Angkutan Online, Pangkalan Tanah Lot Transport Akan Demo "Turun Kabeh"

  07 Agustus 2017 PERISTIWA Tabanan

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Bendesa Adat Beraban secara resmi menyatakan ikut menolak keberadaan angkutan dan taksi online berbasis Grab, Uber dan GoCar di wilayahnya. 
 
Bahkan Pangkalan Tanah Lot Transport di Desa Adat Beraban akan segera ikut demo "Turun Kabeh" bersama aliansi transport lokal lainnya di seluruh Bali. 
 
Hal itu disampaikan Ketua Tanah Lot Transport, I Ketut Sumitra bersama Bendesa Adat Beraban, I Made Sumawa saat penyerahan bantuan 5 unit taxi meter di Pangkalan Tanah Lot Transport, Desa Beraban, Kediri, Tabanan.
 
 
 
"Kita bersama seluruh anggota bersama Alstar-B (Aliansi Sopir Transport Bali) akan ikut bergerak menolak Grab dan Uber termasuk GoCar, agar diblokir (ditutup, red) di Bali. Kita akan ikut Turun Kabeh menolak angkutan online di Bali. Kita nyatakan mendukung Alstar-B untuk mengusir angkutan berbasis online di Bali," ucapnya saat didampingi Ketua Alstar-B, I Ketut Witra dan Sekretaris, Nyoman Kantun Murjana alias Mekel yang ikut menyaksikan penyerahan bantuan taxi meter tersebut yang sekaligus menyatakan menolak taxi online beroperasi di Desa Beraban khususnya DTW Tanah Lot.
 
Pada kesempatan itu, Ketua Alstar-B, I Ketut Witra menyatakan dalam waktu dekat sudah siap "Turun Kabeh" karena janji-janji yang diucapkan oleh pemerintah daerah baik Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta dan Kadishub Bali, IGA Sudarsana termasuk Kadiskominfo Bali, Nyoman Sujaya tidak terbukti ketegasannya menegakkan aturan PM 26 Tahun 2017. 
 
"Nyatanya sampai sekarang belum ada ijin sewa khusus, tapi taksi online Grab dan Uber masih bebas berkeliaran. Malah jumlahnya makin banyak. Kok yang gini-gini mereka tidak becus untuk diblokir saja di Bali, karena belum ada ijinnya. Sebab itu, kita ingin "Turun Kabeh" lagi sekali besar-besaran dengan seluruh pangkalan, freelance dan juga paguyuban transport besar," tegasnya. 
 
 
Menurut Witra, saat ini pihaknya sedang mematangkan rencana "Turun Kabeh" agar seluruh anggota dan sopir transport lokal dilibatkan tanpa kecuali. Bahkan seluruhnya akan mogok massal dan satu hari hanya turun ke jalan untuk ikut "Turun Kabeh". 
 
"Mengingat motto kita "Turun Kabeh" iya itu artinya harus benar-benar kabeh peserta demonya. Maka dari itu saat ini sedang dimatangkan, berikut dengan mendata semua sopir lokal yang ikut agar mereka semua harus dilibatkan," tandasnya bersama sejumlah paguyuban dan pangkalan transport lokal se-Bali.(BB).