Tim Sar Berhasil Evakuasi Sujana Selama 5 Jam, Korban Meninggal Dunia

  29 Mei 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Petuga berhasil evakuasi korban

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Nasib apes dialami tukang gali sumur bernama I Wayan Sujana (65) berasal dari Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, meninggal ditempat akibat tertimbun pasir saat membersihkan sumur dengan anak dan spupunya.

Kejadian tersebut bertempat dirumah I Gusti Putu Sujendra Banjar Anyar, Kampung Saba, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana. Sabtu (29/05)

Penuturan anak kandung korban bernama I Komang Adi Adnyana (25)  dirinya bersama ayahnya bekerja membongkar sumur mulai hari Jumat (28/05). Disaat cuaca mendung dan hujan turun dirinya bersama ayahnya melanjutkan pekerjaan keesok harinya.

Dirinya bersama sepupu ayahnya bernama I Gede Sudiana (49) kembali melanjutkan pekerjaan hari ini membongkar sumur sekitar pukul 10.00 Wita ayahnya datang membawa mesin pompa air.

Dalam pengerjaannya dirinya bergantian melakukan pembongkaran sumur, tepat pukul 12.00 Wita, dirinya bersama ayahnya beristirahat dan melanjutkan pada pukul 13.00 Wita, gilirannya ayahnya yang turun ke sumur sedangkan dirinya dan sepupu ayahnya membantu dari atas untuk mengangkat tanah dari atas.

Sekitar pukul 13.30 Wita dirinya terkejut dinding sumur yang merypakan kebanyakan pasir lokasinya dekat dengan pantai, lonsong dan ayahnya terkubur di dasar sumur, spontan dirinya langsung berteriak minta tolong kepada tuan rumah dan warga setempat.

Kapolsek Jembrana Iptu I Putu Budi Santika, S.H. saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, menurut keterangan pemilik rumah I Gusti Putu Sujendra, bertiga merupakan keluarga, pemilik rumah menggunakan jasa mereka untuk membokar sumur tua yang ada dibelakang rumahnya.

"Mereka sempat istirahat dikarenakan huja  kembali melanjutkan pekerjaannya keesokan harinya, setelah melanjutkan pekerjaan si tuan rumah sempat memberikan kopi dan snack, setelah itu mereka lanjut bekerja, sekitar pukul 13.30 Wita salah seorang yang merupakan anak korban berteriak minta tolong," ungkapnya.

Atas teriakan anaknya, lanjut Santika, si pemilik rumah bergegas melihat apa yang terjadi bersama beberapa warga ikut ternyata korban tertimbun di dalam sumur. Atas informasi dari korban kami langsung menuju lokasi beserta Tim Sar dan Brimob Gilimanuk.

"Sebelumnya pengakuan dari tuan rumah sebelum bekerja tuan rumah sudah memberikan uang muka sebesar 500 ribu rupiah, dengan kesepakatan awal ongkos kerja pembongaran sumur sebanyak 1,5 juta rupiah," terangnya.

Lebih jelasnya Santika mengatakan, Setelah Tim Sar datang, dan langsung melakukan penyelamatan, korban sulit dijangkau petugas, dikarenakan dingding sumur kebanyakan pasir sehingga petugas beberapa kali tertimbun pasir.

"Jarak korban tertimbuh dengan ketinggian kurang lebih 3 meter. Evakuasi mulai pukul 14.00 Wita sampai pikul 19.30 Wita korban ditemukan sudah dalam keadaan lemas dan meninggal ditempat. Korban langsung dilarikan ke RSU Negara. (BB)