Tepis Isu Miring, Demer Tegaskan Musda Golkar Bali 'Amanat Munas'

  05 Februari 2020 POLITIK Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Gde Sumarjaya Linggih alias Demer selaku Plt. Ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi Bali merasa perlu meluruskan berita terkait rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai GOLKAR Provinsi Bali yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
 
 
Berita yang dimuat di salah satu media cetak pada Rabu (5/2/2020) dengan judul “DPP Minta Golkar Bali Gelar Musda” yang menggunakan narasumber dengan inisial kader senior yang wanti-wanti namanya tidak ditulis di media tersebut memuat pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai fakta. 
 
Salah satu pernyataannya misalnya, “DPP Golkar meminta DPD 1 Golkar Bali gelar Musda (Musyawarah Daerah) dipercepat di Provinsi Bali untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua DPD 1 Golkar Bali semenjak ditinggal Ketua DPD 1 Golkar Bali I Ketut Sudikerta….” 
 
Sumber tersubut juga menyebutkan, “Iya Musda itu musda dipercepat. DPP sudah sebulan lalu meminta dilaksanakan Musda. Cuman di Bali belum ada kepastian dan respon.”
 
Menurut Demer, pernyataan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Pasalnya, isi pernyataan tersebut seolah-olah DPD Partai Golkar Provinsi Bali mendapatkan peringatan dari DPP Partai GOLKAR untuk mempercepat pelaksanaan Musda. Padahal pelaksanaan Musda Provinsi seluruh Indonesia sebelum 5 maret 2020 memang amanat MUNAS X 2019.
 
 
“Sejatinya pelaksaan Musda provinsi adalah amanat dari Munas X Partai Golkar 2019 yang lalu. Jadi, bukan hanya DPD Partai Golkar Bali saja yang akan melaksanakan Munas dalam waktu dekat ini, melainkan seluruh DPD Partai Golkar seluruh Indonesia wajib menyelenggarakn Musda dalam rangka akselerasi konsolidasi organisasi dari Pusat sampai Daerah,” tutur politisi murah senyum ini.
 
Wakil Komisi VI DPR RI ini juga menyampaikan, bahwa saat Munas X Partai Golkar juga sempat berkembang wacana untuk DPD Partai Golkar yang ketuanya masih berstatus Plt. (Pelaksana Tugas) agar pelaksanaan Musda ditunda hingga selesai proses Pilkada 2020. Dasar pertimbangannya adalah untuk menjaga soliditas seluruh kader Partai Golkar dalam upaya memenangkan Pilkada 2020. 
 
“Partai Golkar tentunya lebih mempertimbangkan kepentingan-kepentingan yang lebih besar dan berefek jangka panjang dalam setiap mengambil keputusan,” ungkap Demer. 
 
Politisi asal Desa Tajun, Buleleng ini juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat, terutama seluruh kader Partai Golkar Bali agar bijak menyikapi setiap pemberitaan dan pernyataan-pernyataan yang seolah-olah mendiskreditkan Partai Golkar. 
 
“Para kader Partai Golkar, apalagi narasumber yang mengatasnamakan kader senior partai Golkar seharusnya lebih bijak lagi dalam membuat pernyataan di media. Pasca Munas X Partai Golkar sudah sangat kondusif. Dalam jangka pendek, Partai Golkar seluruh Indonesia berkonsentrasi untuk memenangka calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020,” pungkas Demer.(BB).