Tampil di Rapimnas Golkar, Panglima TNI: Saya Yakin Semua Partai Beretika !

  23 Mei 2017 POLITIK Nasional

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yakin semua partai masih mempunyai etika. Belajar dari pilkada Jakarta, Gatot berharap pilkada serentak tahun 2018 berlangsung tanpa pemakaian isu suku, agama, ras, dan antar golongan.
 
"Saya yakin semua parpol mempunyai etika dan semua berniat untuk membangun. Karena politik sangat mulia tujuannya. Membawa nama rakyat untuk kemaslahatan rakyat juga," kata Gatot usai menghadiri acara rapat pimpinan nasional PartaiGolkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).‎
 
Imbauan agar menghindari politik SARA sudah disampaikan semua pihak karena terbukti mengancam persatuan masyarakat.‎
Gatot yakin jika tahun depan masih ada politik SARA, aktornya dari luar negeri yang ingin menciptakan perpecahan.
 
"Tidak mungkin mereka melakukan itu. Saya tidak percaya. Yang melakukan bukan partai politik, pasti orang-orang atau negara lain yang ingin masuk ke Indonesia dengan menggunakan tangan-tangan Indonesia untuk memecah belah kita‎," kata Gatot.
 
Partai memiliki peran strategis untuk mencegah perpecahan bangsa. Gatot mengajak partai untuk mempertahankan keutuhan bangsa. "Partai politik mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan. Kalau Partai politik semua sepakat bersama-sama mencegah, bukan hanya TNI dan polisi. Karena suara rakyat adalah suara politik," ujarnya.‎
 
 
Di sisi lain, Jenderal Gatot Nurmantyo  mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi perkembangan global. Dia mengatakan, saat ini, Indonesia menjadi negara yang diperebutkan bangsa-bangsa lain lantaran memiliki potensi kekayaan alam dan wilayah. "Kita harus waspada. Karena Indonesia (dengan segala kekayaannya) pasti direbutkan. Kalau tidak bisa direbutkan, maka dihancurkan. Ini yang harus kita waspada," katanya.
 
Gatot mengatakan salah satu usaha untuk merebutnya dengan menciptakan perpecahan lewat pemakaian isu sentimen agama Islam dan komunisme. "Indikasi kedua (konflik agama dan komunisme) ini muncul bersamaan. Benih-benih ini muncul bersamaan. Betapa bahayanya seperti itu. Yang menggantikan Pancasila dengan khilafah. Komunisme diam-diam juga muncul. Kita harus waspada," tuturnya.
 
Gatot mengatakan bangsa ini bisa mencegah upaya itu dengan cara mengawal Pancasila. Pancasila merupakan semangat pemersatu bangsa. ‎
 
Di acara Golkar hari ini, dia meminta untuk berkontribusi.  "Ini perlu saya jelaskan karena Partai Golkar adalah partai Pancasila," kata dia.
 
Gatot mengingatkan mencegah bangsa ini dirusak menjadi tanggungjawab semua pihak.
"Makanya saya datang ke sini, kampanye provokator untuk mencari teman. P‎rovokasi saya, ajak seluruh rakyat untuk menghilangkan sentimen SARA, ingatkan kembali bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan bisa membangun, bila kita bisa bersatu, NKRI tidak terpecah belah," katanya.
 
"Ini yang bisa saya sampaikan, tujuan saya cuma provokasi. Dan saya terimakasi suatu kebanggaan saya bisa bersama-sama dengan pimpinan Golkar saat ini," Gatot menambahkan. (BB/suara)