Sudikerta-Koster Dipertemukan di Puri Gianyar. Ada Apa?

  30 Juli 2016 POLITIK Gianyar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Dua nama tokoh Bali yang digadang-gadang maju sebagai calon Gubernur Bali 2018-2023, Ketut Sudikerta dan Wayan Koster, dipertemukan di Puri Gianyar, Sabtu (30/7/2016).                                                            

 

Ketua DPD Partai Golkar Bali dan Ketua DPD PDIP Bali itu duduk berdampingan, diapit Wakil Bupati Gianyar Agus Mahayastra dan Wakil Walikota Denpasar IGN Jayanegara. Keduanya tampak akrab walaupun diprediksi akan bersaing dalam perhelatan Pilgub 2018. Ternyata tak ada event politik yang mempertemukan mereka di Puri Gianyar, puri "sarang banteng" tempat tinggal Bupati Gianyar AA Bharata utu.                          

 

Sudikerta dan Koster hadir dalam Lokasabha dan Pelantikan Pengurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Kabupaten Gianyar, masa bhakti 2016 – 2020.

 

Selain keduanta, hadir dalam kesempatan itu para sulinggih, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata bersama Wabup Made Mahayastra, pengelingsir puri se-Kabupaten Gianyar, Ketua Umum Arya Wang Bang Pinatih Propinsi Bali  I Gusti Ngurah Jayanegara, Ketua Harian I Ketut Sudikerta dan anggota DPR RI  I Wayan Koster serta ratusan warga Arya Wang Bang Pinatih yang memadati areal puri Agung Gianyar.

 

Bupati Agung Bharata dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya terhadap lokasabha tersebut.  Dikatakan ini  menunjukkan tinggi dan terjaganya rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara orang Bali. 

 

“Kita tidak bisa lupa dengan masa lalu, karena masa lalu untuk kita melangkah pada masa sekarang dan akan datang,” tegas Bupati Agung Bharata.

 

Untuk itu Bupati Agung Bharata menyampaikan, siapapun itu jika sudah bersatu dan ingat dengan masa lalunya maka dirinya akan mendukung.

 

Sementara ketua Umum Arya Wang Bang Pinatih I Gst Ngurah Jayanegara yang juga Wakil Walikota Denpasar ini menyampaikan bahwa pagelaran Lokasabha ini, disamping untuk melantik kepengurusan, juga diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah nyata dalam upaya pelestarian dan menjaga bersama Pulau Bali ini seperti apa yang telah diamanatkan oleh para pengelingsir.

 

Sementara I Ketut Sudikerta dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa Lokasabha ini bukan untuk mengkultuskan diri tetapi karena rasa bhakti terhadap leluhur dan bersama-sama membangun Bali yang lebih baik.

 

Akhir acara Dharma Wacana dari Ida Peranda Wayahan Bun dari Grya Sanur Pejeng. (BB)