2 Kabupaten 100 Persen 'Tercover' BPJS Kesehatan

Sudah Diatas 95 Persen, Tahun Depan Semua Penduduk Bali "Tercover" BPJS Kesehatan

  26 Maret 2019 KESEHATAN Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kepala BPJS Kantor Cabang Kota Denpasar dr. Parasamya Dewi Cipta menyebut sampai saat ini peserta BPJS Kesehatan di Pulau Bali rata-rata di atas 95 persen. Dua kabupaten yakni, Klungkung dan Badung bahkan sudah 100 persen memiliki dan tercover BPJS Kesehatan.
 
 
"Kalau melihat capaian tersebut, kami optimis tahun 2000 nanti, semua penduduk Bali sudah tercover BPJS Kesehatan," kata dr. Parasamya Dewi Cipta dalam acara Kumpul Bareng Rekan Media di Denpasar, Selasa siang (26/3/2019).
 
Dr. Parasamya Dewi Cipta yang didampingi Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik Rendy Giberi Rontung mengaku pemerintah pusat berkomitmen penuh untuk memberikan layanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. 
 
"Pemerintah Provinsi Bali sudah menargetkan di 2020, seluruh penduduknya sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan," jelasnya.
 
Ket Foto: Kepala BPJS Kantor Cabang Denpasar dr. Parasamya Dewi Cipta
 
Untuk mencapai sisa target, pihaknya melakukan sosialisasi program BPJS Kesehatan seperti mengenalkan aplikasi screening (untuk mengetahui riwayat kesehatan peserta), bayi yang baru lahir (maksimal 14 hari) sudah langsung menjadi peserta BPJS, auto debit (kerja sama dengan beberapa bank untuk melakukan pembayaran iuran BPJS), dan lainnya.
 
 
"Semuanya harus dijelaskan secara rinci agar masyarakat paham betul apa yang harus dilakukan saat mereka menjadi peserta maupun yang akan masuk menjadi peserta termasuk program-program baru dari BPJS. Bayi baru lahir bisa langsung menjadi peserta BPJS, ini kan belum banyak dipahami para ibu. Sehingga itu sebabnya kami terus menerus melakukan sosialisasi di antaranya untuk mencapai target 100 persen," terangnya.
 
Salah satu inovasi di BPJS Kesehatan saat ini adalah Mobile JKN. Dengan men-download Mobile JKN, peserta dapat melakukan pergantian faskes, mengganti email, nomor telepon dan yang lainnya tanpa perlu pergi ke kantor BPJS. Dengan adanya aplikasi ini tentu masyarakat merasa lebih mudah dan mandiri dalam mengakses informasi ataupun perubahan-perubahan data terkait kepesertaannya.
 
"Sangat terbantu sekali bagi peserta, jadi lebih praktis karena pengurusannya bisa dilakukan lewat handphone. Selain itu lewat Mobile JKN juga dapat melakukan pendaftaran peserta baru, pengecekan tagihan, pembayaran, cek riwayat pelayanan, pengaduan keluhan, bahkan skrining kesehatan untuk mendeteksi awal adanya penyakit kronis yang mungkin dapat terjadi pada diri kita," tuturnya.
 
 
 
Selain itu, pihaknya mengedukasi mengenai fungsi BPJS Kesehatan Care Center 1500400. Sistem ini menyediakan sarana teleconsulting yang dapat diakses peserta JKN-KIS dalam hal yang hampir sama dengan fungsi Mobile JKN, hanya saja BPJS Kesehatan Care Center 1500400 ini bersifat komunikasi dua arah melalui sambungan telepon. Tentu edukasi seperti ini sangat dibutuhkan oleh peserta ketika di awal mendaftarkan diri ke program ini.
 
Baginya, kemudahan seperti ini akan memudahkan BPJS Kesehatan untuk menggaungkan program JKN-KIS ke seluruh penduduk Indonesia pada umumnya. Selain itu, menjadikan mindset masyarakat bahwa BPJS Kesehatan selalu mengembangkan sistem pelayanan kepada peserta agar seluruh masyarakat dapat mendapatkan pelayanan prima.(BB).