Sosialisasi Bahaya Kanker Serviks Sasar Anak-anak Sekolah

  09 Agustus 2016 KESEHATAN Gianyar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Sasaran sosialisasi pencegahan kanker serviks kini mulai bergeser, jika dulu yang disasar adalah wanita usia subur. Kini, anak-anak mulai tingkat SD sudah mulai diberi pemahaman tentang bahaya kanker serviks. Anak-anak sejak dini harus diberi pemahaman bahaya penyakit kanker, hingga mereka sadar dan mulai berlajar hidup sehat. Hal ini ditegaskan oleh Ketua YKI Cabang Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra pada acara sosialisasi perangi kanker serviks, bekerjasama dengan Gerakan Peduli kanker Serviks (GPKS) Bali, di Gedung PLUT UMKM Desa Bedulu Gianyar (9/8/2016).

Pemahaman kanker memang sejatinya harus ditanamkan sejak anak-anak masih kecil, karena saat ini telah terjadi pergeseran usia penderita kanker serviks. Jika dulu kebanyakan penderita kanker serviks adalah wanita dengan kisaran umur 40 tahun ke atas. Namun kini, tidak sedikit penderitanya berumur 30 tahun -an. Untuk itulah sebagai yayasan yang khusus menangani masalah kanker, YKI Cabang Gianyar secara rutin terus mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah, organisasi wanita hingga turun langsung ke banjar-banjar di seluruh Kabupaten Gianyar. Apalagi peserta pesert sossialisasi adalah sekolah-sekolah yang nantinya akan maju mewakili Kabupaten Gianyar dalm lomba PKTP tingkat Provinsi Bali.

“ Kami tidak akan pernah lelah dan terus berusaha, bagaimana bahaya kanker serviks ini dapat dipahami oleh seluruh masyarakat,” tegas Ny. Adnyani Mahayastra.

Ditambahkan juga ada tiga hal utama yang mempengaruhi berkembangnya penyakit kanker, yaitu pola makan, pola hidup dan pola pikir. Ini yang harus dijaga dengan baik, agar kita dapat terhindar dari bahaya kanker jenis apapun. Makan makanan yang sehat, menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat dan yang tak kalah pentingnya adalah selalu berfikir positif. Tidak bisa dipungkiri, rasa stress dapat memicu penyakit kanker.

Pada kesempatan itu, Ny. Adnyani Mahayastra juga berpesan pada guru-guru pendamping dari peserta sosialisasi, yakni dari SDN 6 Saba Blahbatuh, SMPN 2 Tampaksiring dan SMK 2 Sukawati, agar selalu memperhatikan keberadaan kantin di sekolah masing-masing. Kantin itu ibaratnya pusat kehidupan anak-anak di sekolah, ini harus mendapat perhatian khusus dari pihak sekolah. Makanan yang dijual harus bersih, sehat bebas dari unsur 5 P.Aagar anak-anak dapat bebas dari segala bahaya yang mengancam yang bisa diakibatkan oleh makanan yang berbahaya.

Sementara itu nara sumber I Ketut Darsana dari Gerakan Peduli Kanker Serviks Daerah Bali, lebih menekankan pada bahaya kanker seriviks dan cara penanganannya. Ia juga mengatakan penanganan kanker servik adalah masalah kita semua, bukan hanya masalah penderita saja. Oleh karena itu semua pihak harus wajib bekerjasama, dalam upaya penanganannya sejak dini. (BB)