Signal Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Menteri Semakin Menguat

  18 Juli 2016 OPINI Nasional

google.com/image

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengakui, signal reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, semakin kuat.

"Sinyal reshuffle semakin jelas karena prakondisi untuk melakukan ini sudah cukup," ucapnya

Ia mengatakan, beberapa hal yang sempat membuat reshuffle terus tertunda kini telah selesai. Selain itu, tidak dipungkiri banyaknya rapor merah yang dicetak sejumlah pembantu presiden.

"Selain friksi di internal Parpol relatif usai, sulit dipungkiri bahwa ada beberapa menteri yang tidak menunjukkan kinerjanya yang baik," bebernya.

Selain persoalan kinerja menteri yang dianggapnya banyak yang merosot. Sejumlah pembantu presiden dalam Kabinet Kerja juga kerap terseret kasus-kasus kontroersi yang membuat citra pemerintah semakin buruk.

"Belum lagi kontroversi-kontroversi yang acapkali muncul yang membingungkan masyarakat," sesalnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah Menteri Kabinet Kerja belakangan dipanggil menghadap ke Istana negara. Selain menteri ada juga beberpa perwira kepolisan yang ikut dipanggil.

Sontak spekulasi berhembus. Pemanggilan ini adalah sinyalemen dari Presiden Joko Widodo untuk menggelar reshuffle kabinet.

Meski demikian, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, pemanggilan-pemanggilan ini bukan terkait reshuffle kabinet jilid II.

"Namanya menteri, mau dipanggil presiden kapan saja kan terserah presiden. Saya setiap hari juga dipanggil presiden enggak papa," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2016). (BB/inilah).