Sekda Bangli Minta Tenaga Medis Rumah Sakit Layani Pasien Seperti Keluarga Sendiri

  09 Januari 2017 PERISTIWA Bangli

baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya .com-Bangli. Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli  Ir.  Ida Bagus Gde Giri Putra,  MM meminta Rumah Sakit melayani pasien seperti melayani keluarga sendiri. Hal ini dikarenakan pelayanan yang baik merupakan salah satu obat penawar sakit yang paling mujarab bagi seorang pasien. Hal ini disampaikan Sekda Giri Putra saat menghadiri Survei Akreditasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Bangli Medika Canti,  Selasa (10/1/2017).
 
Giri Putra menekankan,  selama ini banyak masyarakat cenderung berobat ke rumah sakit di luar daerah bahkan sampai keluar negeri.  Hal ini terjadi bukan lantaran peralatan rumah sakit kita standarnya tidak baik,  namun alasan utamannya,  lebih disebabkan faktor pelayanan yang kurang berkualitas,  belum begitu baik dan belum seperti yang mereka harapkan masyarakat.  Oleh karenanya,  lanjut Sekda Giri Putra,  upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui akreditasi secara berkala penting dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan jaminan kepuasan kepada masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. "Kita minta petugas medis RS BMC bisa melayani pasien seperti melayani keluarga sendiri.  Jika pasien lebih tua,  layani pasien seperti orang tua kita.   Jika pasien lebih muda,  anggap mereka anak atau adik kandung kita dan jika mereka sebaya,  layani mereka seperti suami atau istri kita"pintanya.  
 
 
Sementara itu tim survei akreditasi rumah sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (Kars) Ns. Hendrik Wicaksono,  S. Kep pada kesempatan itu menyampaikan,  survei akreditasi yang dilakukan hari ini bukan untuk mencari-cari kesalahan,  kekurangan atau melakukan justifikasi, melainkan melaksanakan mandat dari Kars untuk membantu RS BMC  mencapai suatu standar pelayanan rumah sakit yang berkualitas.
 
 " Kita minta hilangkan midset akreditasi adalah sebuah ujian.  Kita datang sebagai mitra RS.  BMC dan kita akan berdiskusi untuk peningkatan kualitas layanan.  Jadi akreditasi bukanlah sebuah ujian" tegasnya. 
 
 
 Selain itu Hendrik Wicaksono juga mengharapkan agar akreditasi yang dilakukan bukan bersifat temporer,  melainkan sebuah pijakan untuk perbaikan kualitas layanan kesehatan yang berstandar."Kita minta akreditasi tidak bersifat temporer,  melainkan berkelanjutan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan"harapnya. 
 
 Sementara itu Direktur RS.  BMC Bangli dr.  Wayan  Rinartha, MM mengatakan,  RS.  BMC yang didirikan tanggal 18 Pebruari 2012,  memiliki ijin operasional dari Kementerian Kesehatan RI pada bulan Juni 2013.  Sambung dia,  saat ini RS.  BMC memiliki kapasitas 56 tempat tidur (TT) , dengan rincian VVIP 2 TT,  VIP A 1 TT,  VIP B 2 TT,  VIP C 13 TT,  Kls I 14 TT,  Kls II 12 TT, dan Kls III 12 TT.
Sedangkan jenis pelayanan, lanjut Rinartha, RS BMC sudah memiliki layanan gawat darurat, rawat jalan,  poliklinik umum,  gigi dan poliklinik spesialis seperti kebidanan dan penyakit kandungan,  bedah,  penyakit dalam,  anak,  orthopedi,  jantung,  THT,  mata,  saraf,  kulit dan kelamin, serta pelayanan kebidanan dan perinatologi,  kamar operasi,  farmasi,  laboratorium, radiologi,  gizi serta perencanaan pengembangan ICU,  NICU,  HD dan Skin Care. 
 
 Terkait dengan survei akreditasi, Rinartha menharapkan RS BMC memperoleh kelulusan akreditasi yang baik “ Mudah-mudahan kerja keras manajemen dan staf RS BMC selama ini terbayar dengan kelulusan akreditasi yang baik”harapnya. 
 
 
 Survei Akreditasi yang dipusatkan di ruang pertemuan RS BMC juga dihadiri oleh pimpinan BPJS wilayah Bangli I Wayan Gunawan, Direktur PT. BMC Sang Ayu Nyoman Sariasih, Direktur RSUD Bangli dr. Wayan Sudiana, MM dan undangan terkait lainnya.(BB)