Peduli Kondisi Pasien

RSUD Bangli Gelas Sarasehan Hemodialisa

  20 Agustus 2017 PERISTIWA Bangli

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit ginjal kronik, Instalasi Hemodialisis (HD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, Minggu (20/8) menggelar sarasehan Hemodialisis dalam rangka mewujudkan pelayanan hemodialisis yang berkualitas. Acara yang di gelar di gedung BMB Kantor Bupati Bangli dibuka oleh wadir pelayanan RSUD Bangli I Ketut Darmaja SKM.M.KES. Acara ini menghadirkan narasumber  dr. I Made Rama Putra Sp.Pd, dan Ns I Nyoman Suka S, Kep.

Ketua panitia penyelenggara I Wayan Mariana,A.Md. Kep. Dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari penyelenggaraan sarasehan hemodialisis ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit ginjal kronik, hemodialisis dan diet PGK serta reassessment terhadap keluhan pelayanan hemodialisis RSUD Bangli.

Dikatakan juga, sarasehan ini diikuti oleh 178 peserta,  terdiri dari 89 orang pasien hemodialisis dan 89 orang pendamping  dari keluarga pasien. Sedangkan latar belakang dilaksanakannya sarasehan ini adalah fenomena penyakit gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat. Bahkan menurut data statistik yang dihimpun Perhimpinan Nefrologi Indonesia (Pernefri), jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia mencapai 70.000 orang dan hanya sekitar 13.000 pasien yang melakukan hemodialisis atau cuci darah. Sehingga sarasehan ini penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisis. "Sarasehan ini penting mengingat selain pasien, keluarga pasien juga dilibatkan. Sehingga mereka akan lebih sayang dengan ginjalnya" terangnya. 

BACA JUGA :
 
Sementara itu dr. I Made Rama Putra, Sp.PD yang juga kepada instalasi hemodialisis RSUD Bangli pada kesempatan itu mengatakan, ginjal merupakan bagian dari tubuh yang mempunyai fungsi vital bagi manusia. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Menurutnya, gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Penurunan fungsi ini terjadi dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium darah atau produksi urin.

 

Disampaikan juga, hemodialisis merupakan terapi pengganti kerja ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu dengan lama waktu 4-5 jam. Tujuannya tiada lain untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. “Melalui sarasehan ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit ginjal kronik serta pantangan dan pencegahannya”harapnya.

Sementara itu salah seorang pasien hemodialisis Sang Made Sumitra mengatakan, sebagai salah satu pasien hemodialisis RSUD Bangli pihaknya menyambut antusias sarasehan ini karena banyak pengetahuan didapatkan melalui penyampaian narasumber yang berkopeten. Terlebih selama selama 3 tahun lebih menjalani terapi hemodialisis di RSUD Bangli, dirinya mendapat pelayanan yang baik. Disamping itu kekeluargaan antara pasien dan petugas terjalin dengan baik. “Saya senang dengan suasana di instalasi hemodialisis karena hubungan antara pasien dan petugas seperti keluarga, penuh keakraban. Jadi saya sangat nyaman”pungkasnya.(BB).