Renovasi Pasar Badung Murni dari Kemendag, Tidak Ada Peran Pihak Ketiga

  11 April 2018 OPINI Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra akhirnya memberikan penjelasan secara utuh terkait dengan polemik renovasi dan pembangunan Pasar Badung pasca-kebakaran beberapa waktu lalu. 
 
 
Menurut Gatra, ada banyak informasi yang tidak benar seperti yang diberitakan dan yang diklaim oleh oknum tertentu demi kepentingan politik. Gatra menegaskan, dirinya tidak ada urusan dengan politik, apalagi klaim mengklaim soal renovasi Pasar Badung pasca terbakar. Pihaknya mengaku hanya ingin meluruskan informasi yang beredar dan cenderung menjadi polemik politik. 
 
"Memang ada beberapa hal yang harus diluruskan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan membingungkan publik," ujarnya di Denpasar, Selasa (11/4/2018).
 
Menurutnya, dana yang disetujui Kementerian Perdagangan atau dana dari pusat, itu bukan Rp 75 miliar lebih, tetapi hanya Rp 63 miliar lebih. 
 
“Ini biar publik tahu," tandasnya.  
 
Awalnya, setelah terbakar, sehari setelah itu Disperindag Kota Denpasar langsung menyusun laporan tentang peristiwa kebakaran dan kerugian yang diderita di pasar terbesar di Bali ini. 
 
"Peristiwa kebakaran terjadi pada 29 Februari 2016. Saat kebakaran, Walikota Denpasar Ida Bgus Rai Dharmawijaya Mantra duduk sampai 3 jam lebih di Pasar Badung, menyaksikan bagaimana bagaimana petugas berjibaku memadamkan api. Sampai apinya jinak, baru beliau pergi," ujarnya. 
 
 
Kemudian Rai Mantra meminta agar segera membuat laporan bencana dan menghitung kerugian yang dialami. 
 
"Beliau (Rai Mantra) tanya ke saya. Pak Kadis, ini bagaimana caranya, bagaimana kita bisa membangun kembali pasar ini. Waktu itu saya dengan tegas menjawab, bahwa kita harus meminta ke pusat, agar pasar ini segera direnovasi. Pak Walikota setuju, lalu meminta kami segera membuat laporan dan menghitung kerugian," ujarnya.
 
 
Mendapat perintah membuat laporan bencana kebakaran dan menghitung kerugian, Disperindag Kota Denpasar bergerak cepat. Keesokan harinya, laporan tersebut berhasil diselesaikan dengan melibatkan Dinas Tata Ruang dan ahli bangunan.
 
"Sepertinya, peristiwa kebakaran pasar terbesar di Bali itu sudah didengar oleh Menteri Perdagangan karena pemberitaan yang cukup masif. Dan saat itu pula, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita langsung memerintah Dirjen yang kebetulan sedang bertugas di Bali untuk datang ke Kantor Walikota meminta laporan. Saat Ibu Dirjen tiba di Kantor Walikota, dan saat itu pula laporan kami sudah selesai, maka kami mengantar Ibu Dirjen untuk bertemu langsung dengan Walikota Denpasar di Griya Renon, Karena memang saat itu Pak Walikota ada upacara di Griya,” ungkap Gatra. 
 
Laporan Kebakaran dan Perhitungan kerugian ditandatangi di Griya Renon, disaksikan oleh dua pejabat dari Kementerian Perdagangan. Bahkan, Pak Walikota tandangan sambil duduk di karpet karena sedang ada upacara. 
 
“Jadi ini memang benar-benar perjuangan Walikota Denpasar. Tidak ada pihak lain yang membantu saat itu. Kalau ada yang mengklaim itu bohong," ujar Gatra.
 
Perhitungan kerugian sementara sebanyak Rp 248 miliar. Setelah mendapatkan laporan kerugian itu, pihak kementerian meminta agar Pemkot Denpasar segera membuat proposal untuk memperoleh bantuan pusat. Proposal itu dikirim ke Jakarta. 
 
 
Tepat seminggu kemudian, Gatra dipanggil bersama Walikota ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Dalam pertemuan itu, Mendag pada prinsipnya menyetujui untuk menggunakan dana pusat merenovasi Pasar Badung dan sebagiannya menggunakan dana APBD Rp 90 miliar. Namun karena APBD gagal tender, akhirnya hanya menggunakan dana pusat. Selang beberapa lama kemudian, proposal itu direvisi, direview dan akhirnya mendapatkan angka rasionalisasi sebanyak Rp 63 miliar lebih. 
 
"Jadi tidak benar kalau uang cair Rp 75 miliar. Ini bohong," ujarnya.
 
Gatra mengakui, selama proses berjalan sampai turunnya uang, tidak ada keterlibatan dari pihak lain yang selama ini mengklaim ikut andil sampai pusat menggelontorkan dana untuk renovasi Pasar Badung. Kalau pun ada, namun sepengetahuannya, bukan nama yang disebut-sebut dalam pemberitaan selama ini. Itu pun perannya sangat kecil, karena memang pusat sangat perhatian terhadap Bali dan menterinya sendiri sangat proaktif dalam merenovasi Pasar Badung pasca-terbakar.(BB)