Tim Penilai Apresiasi Capaian Harmonisasi di Masyarakat

Rai Mantra Paparkan Inovasi dalam "IGA" Kemendagri

  26 September 2019 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Inovasi program Pemkot Denpasar kembali masuk nominasi dalam Innovative Government Award (IGA) yang digelar Kementerian Dalam Negeri. Pada Kamis (26/9) Inovasi Pemkot Denpasar dipresentasikan langsung Walikota Denpasar I.B Rai Dhamrawijaya Mantra dihadapan delapan orang tim penilai yang dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Drs. Dodi Riatmaji, MM. 
 
 
Berlokasi di ruang pertemuan gedung B Kementerian Dalam Negeri. Pemkot Denpasar menjadi satu-satunya pemerintah daerah dari Bali yang masuk dalam penilaian penghargaan IGA Kemendagri. Dihadapan tim penilai, Walikota Rai Mantra yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Made Toya, Kepala Badan Litbang Putu Naning Djayaningsih serta OPD terkait menyampaikan capaian inovasi lewat visi misi Denpasar kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan menuju Keharmonisan. Inovasi yang diluncurkan tidak terlepas dari sinergi Pemerintah Kota Denpasar, lembaga adat, bersama komunitas, swasta, masyarakat hingga perbankan. Dalam perjalanannya implementasi inovasi ini dapat mencapai sustainable development goals. 
 
Sinergi ini juga mengacu pada konsep Tri Hita Karana, meningkatkan kinerja tata pemerintahan dan pelayanan publik.  Semua inovasi yang diluncurkan   dapat diukur dalam Indeks Pembangunan Manusia Kota Denpasar, yang mana saat ini mencapai angka 83.30 dan Indeks Kebahagiaan masyarakat Kota Denpasar mencapai angka 74,64. Inovasi Sewaka Dharma yang berarti melayani adalah kewajiban  diluncurkan pada tahun 2008 adalah  sebagai langkah awal reformasi birokrasi.  
 
 
Inovasi ini dilakukan dengan  penguatan regulasi dari pusat dan daerah. Seluruh ASN di pemkot Denpasar menjadikan spirit Sewaka Dharma dalam memberikan pelayanan kepada  masyarakat. Semua inovasi didasarkan pada smart city, heritage city dan kreatif city dan dengan pendekatan filosofis dan teoritis sehingga tujuan inovasi yakni kemanfaatan kepada masyarakat dapat tercapai. 
 
 
Dalam presentasi Rai Mantra juga menyampaikan  bahwa upaya penerapan inovasi di Denpasar mulai dari perencanaan meliputi aktivasi nilai-nilai branding kota, atasi permasalahan daerah hingga berorientasi pada kepentingan umum. Disamping itu pemilihan bidang inovasi, penetapan OPD, penetapan inovasi, dukungan kebijakan, pelaksanaan pembangunan inovasi, dan evaluasi, monitoring, pelaporan serta evaluasi dampak. Hingga saat ini Kota Denpasar telah meluncurkan  102 buah inovasi dengan hasil dan manfaat penerapan inovasi meliputi 50 buah inovasi bidang pelayanan publik, inovasi bidang tata kelola 28 buah, serta 24 buah inovasi bidang lainnya.  
 
Hasil dari inovasi ini telah mendapatkan 78 buah penghargaan nasional serta internasional yang diharapkan mampu menjadi peningkatan kinerja, pelayanan publik, tata kelola dan pembangunan daerah. Disamping itu belum lama ini Denpasar juga dinobatkan sebagai kota termakmur dan Denpasar menjadi satu kota dengan indeks kemakmuran mencapai 60,2 persen versi DPP REI.
 
 
"Kami bersyukur dengan penialain penilaian yang dilakukan oleh beberapa lembaga yang akhirnya Denpasar meraih berbagai penghargaan," ujarnya.
 
Salah satu Tim penilai IGA,  Dr. Siti Aminah mengatakan bahwa di Kota Denpasar terdapat sesuatu yang unik, yakni bagaiamana etos kerja dibangun melalui ide kemudian dipraktekkan dalam kerja membuahkan hasil yang luar bisasa. Hal ini dapat dilihat dari upaya Pemkot Denpasar yang diimplementasikan dalam kerja dan praktek membangun suatu kerja yang mengharmoniskan antara kerja membangun manusia, lingkungan dan interaksi lainnya yang telah tampak dalam inovasi. Misalnya tukad bindu membangun lingkungan dengan keselarasan, Denpasar kota anti plastik. 
 
"Dari seluruh kerja dan inovasi tersebut ternyata IPM Denpasar di atas rata-rata Nasional  serta Indeks kemakmuran dan indek kebahagiaan," ujarnya. (BB)