PSI Masih Cari Pemimpin Bali Ideal. Ini Kriterianya!

  09 Oktober 2016 POLITIK Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali mengaku saat ini sedang mencari pemimpin Bali yang ideal, dari tokoh muda atau minimal ada gerakan seperti Gubernur DKI saat ini Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal ini disampaikan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto kepada wartawan di Denpasar, Minggu (9/10/2016).

Menurutnya, Bali ini belum ada pemimpin dari kalangan muda. Untuk itu, sekalipun sudah lolos dari Kementerian Hukum dan Ham pada 7 Oktober 2016, PSI Bali tidak mau ikut dalam konstelasi politik Pilkada Bali terutama dalam penentuan pemimpin di Bali.  Selain karena partainya fokus pada konsolidasi internal dan sibuk mengumpulkan  1.000 KTP per kabupaten berserta surat pernyataan minimal, hingga saat ini calon pemimpin Bali yang sudah dideklarasikan selama ini belum ada yang dari kalangan muda atau memiliki rekam jejak sebagai pendobrak sebagaimana Ahok.

Menurut Adi Susanto, bila saja ada pemimpin Bali yang memiliki rekam jejak seperti Ahok, maka dirinya bersama seluruh DPW PSI Provinsi Bali akan menghadap DPP untuk meminta izin agar ikut berjuang calon di Bali. "Kalau ada saja calon pemimpin Bali yang seperti Ahok, maka saya akan meminta izin ke DPP PSI, agar kami di Bali akan bekerja giat untuk memenangkannya. Sementara yang sudah dideklarasikan selama ini, belum memenuhi kriteria sebagaimana di DKI. Kalau di DKI itu kasus berbeda karena PSI secara terbuka sejak awal akan bekerja untuk Ahok," ujarnya.

PSI di DKI malah secara terbuka ikut menjemput bola melalui Go Ahok, menerima pendaftaran warga yang menyerahkan KTP-nya untuk mendukung Ahok. Sementara di Bali, pemimpin yang sudah dideklarasikan dinilai PSI Bali memiliki rekam jejak yang baik. Di lain pihak, calon independen sangat sulit untuk tampilnya generasi muda Bali karena persyaratan UU Pilkada yang terlalu berat, dimana mereka harus mengumpulkan ratuasn ribu KTP tetapi hanya diverifikasi dalam waktu kira-kira seminggu. Padahal KPU harus mendatangi pemilik KTP satu per satu untuk mengecek kebenaran.                            

Sementara itu masih banyak orang muda yang berkualitas tetapi tidak bisa muncul karena beratnya persyaratan UU dengan biaya politik yang mahal. Menurutnya, di Bali banyak tokoh muda yang berkualitas tetapi mereka ditenggelamkan oleh persyaratan UU yang berat.(BB)