Politeknik Negeri Bali Dikunjungi Kemenko PMK, Nyoman Abdi: PNB Siap Berkontribusi Sukseskan Perpres Nomor 68 Tahun 2022

  27 Mei 2022 PENDIDIKAN Badung

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jimbaran. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan kunjungan ke kampus Politeknik Negeri Bali (PNB) di Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (27/5/2022).

Kunjungan Kemenko PMK ke kampus PNB ini rencananya akan dihadiri langsung Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. DR. Muhadjir Effendy M.A.P., namun saat berada di Desa Taro Kabupaten Gianyar, Bali, Muhadjir Effendy menerima kabar berpulangnya Buya Syafii Maarif.

Akhirnya kunjungan Menteri PMK Prof. DR. Muhadjir Effendy M.A.P. ke Kampus PNB Jimbaran diwakili Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Ir Aris Darmansyah Edisaputra MEng karena Menteri PMK Muhadjir Effendy harus ke Yogyakarta untuk mengikuti pemakaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut. 

Dalam kunjungannya ke kampus PNB ini, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Ir Aris Darmansyah Edisaputra M.Eng yang didampingi sejumlah jajaran melakukan peninjauan langsung proses praktikum mahasiswa PNB untuk memastikan kesiapan mahasiswa pendidikan vokasi memasuki persaingan dunia kerja.

Saat berkeliling di kampus PNB ini, Aris Darmansyah juga mengecek langsung dan memastikan sarana dan prasarana praktikum mahasiswa pendidikan vokasi sebagai upaya untuk memastikan kesiapan SDM yang akan dihasilkan. Selain itu untuk melihat kesiapan PNB, dalam rangka ikut mensukseskan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) no 68 tahun 2022, tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di kampus yang dikenal mencetak tenaga kerja terampil ini. 

Dalam paparannya, Kemenko PMK, kata Aris Darmansyah menilai sangat penting untuk bisa mengkoordinasikan dengan kementerian atau lembaga terkait guna mendukung Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tersebut. 

“Kedepan akan ada pembagian tugas dimana pendidikan vokasi akan ada di Kemendikbudristek, sedangkan pelatihan vokasi akan ada di Kementerian Tenaga Kerja. Walaupun itu terbagi, namun tetap dalam penerapannya di lapangan akan menjadi satu,” ucap Aris Darmansyah dihadapan Direktur PNB I Nyoman Abdi, SE., M.eCom serta para dosen dan mahasiswa PNB yang hadir.

Lebih lanjut Aris Darmansyah menyampaikan bahwa saat ini sedang disusun tim koordinasi nasional vokasi yang melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dengan vokasi, serta disusun strategi nasional vokasi.Menurutnya, saat ini Indonesia kebutuhan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) vokasi mulai naik lagi.

Aris Darmansyah memuji apa yang telah dilakukan pihak PNB, sangat luar biasa. Apalagi dengan berbagai jurusan yang ada dan pengalamannya, sudah sangat bagus. Untuk peningkatan kualitas SDM di PNB, pihaknya berharap agar mahasiswa PNB tidak hanya didorong untuk menjadi pekerja saja, namun juga harus bisa didorong untuk mengembangkan jiwa entrepreneurnya.

"Kita akan mulai bangkit lagi, setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi. Kebutuhan untuk SDM vokasi cenderung tinggi, maka kesiapan yang paling mumpuni terlihat dari penerapan kuliah vokasi seperti yang telah dilakukan di PNB ini. Targetnya, ini akan dilaunching dalam waktu dekat, jadi blue print yang disebut strategi nasional vokasi saat ini sedang disusun,” terang Aris Darmansyah.

Terkait kunjungan Kemenko PMK ini, Direktur PNB I Nyoman Abdi SE MeCom menyatakan kebahagiaannya dan sangat memberikan apresiasi yang tinggi atas atensi dan perhatian dari Kementerian PMK terhadap PNB. Apalagi dengan adanya Perpres Nomor 68 Tahun 2022 diperlukan penyelarasan antara kementerian agar implementasi Perpres bisa berjalan baik. 

Menurut Nyoman Abdi, dengan adanya Perpres 68 tahun 2022 yang berkaitan dengan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, maka ini perlu penyelarasan antara kementerian agar implementasi perpres ini bisa sukses dilakukan di lapangan.

"PNB tentu ikut berkontribusi dalam rangka mendukung kesuksesan implementasi Perpres ini dengan menyiapkan beberapa hal termasuk pentingnya Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi), dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa," katanya.

Atas dasar itulah, Nyoman Abdi mengaku pihak PNB mengundang perwakilan Hotel The St. Regist dan PLN dari 416 Dudi yang diajak kerjasama, bahkan telah bekerjasama dengan berbagai lembaga asing seperti dari Swiss dan Belanda.

"Itulah sebabnya begitu pentingnya Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa. Kita tidak akan bisa meningkatkan keterampilan mahasiswa tanpa ada DUDI yang kuat,” jelas Nyoman Abdi.

Selain itu, Nyoman Abdi menegaskan PNB berupaya untuk menguatkan pusat unggulan teknologi green tourism dalam skala internasional sehingga menjadi rujukan dunia. Bahkan, program vokasi energi terbarukan yang ada di PNB ditujukan agar mahasiswa belajar manajemen sumber daya pengolahan bahan baku, pembangkit listrik, efisiensi energi, dan konservasi.(BB).