Ancam Keselamatan Warga dan Nelayan

Polisi Dikalahkan Pembalap Liar! Pantai Yehembang Dijadikan Ajang Balap Liar Taruhan

  18 April 2017 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Belakangan ini sejumlah warga pesisir Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana mengeluhkan aktivitas balap liar yang kerap dilakukan di pantai setempat.
 
Pasalnya, balap liar yang dilakukan sekelompok anak muda tersebut sangat mengganggu warga lantaran suara bising kendaraan yang sebagian besar menggunakan kenalpot brong.
 
Bukan hanya itu, balap liar yang kerap dilakukan pada malam hari tersebut juga mengganggu dan mengancam keselamatan sejumlah warga yang kerap memasang jarring di pantai tersebut.
 
Menurut sejumlah warga, balap liar yang kerap melibatkan puluhan kendaraan tersebut, awalnya sering dilakukan tiap malam minggu di jalur darat menuju areal parker Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang, Mendoyo.
 
Namun lantaran jalan tersebut aspalnya telah mulai rusak, balap liar kemudian dilakukan di pantai Yehembang dengan mengambil start, 200 meter di timur Setra (kuburan) Yehembang hingga finish depan areal parkir Pura Rambut Siwi.
 
"Biasannya balap liar dilakukan setiap malam minggu, banyak motor yang terlibat mencapai puluhan. Dulu dilakukan dijalan menuju parkir Pura Rambut Siwi, tapi sejak enam bulan lalu dilakukan di pantai," ujar salah seorang warga yang bertugas sebagai waker Pura Rambut Siwi, Selasa (18/4/2017).
 
 
Menurutnya, aksi trek-trekan tersebut dilakukan secara kucing-kucingan dengan petugas. Pasalnya, petugas dari Polsek Mendoyo kerap melakukan patroli dan pengawasan di lokasi tersebut.
 
Namun begitu pihak kepolisian meninggalkan lokasi, aksi trek-trekan kembali dilakukan. Bahkan menurutnya, trek-trekan tersebut menggunakan taruhan yang lumayan besar antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
 
Kadek Winata, warga lainnya juga membenarkan hal tersebut. Bahkan menurutnya, aksi trek-trekan di pantai Yehembang pernah memakan korban meninggal sekitar enam tahun lalu.
 
"Tapi anak-anak muda memang nggak pernah kapok, meskipun temannya telah menjadi korban dan sering dikejar-kejar petugas, mereka tetap melakukan trek-trekan," ungkap Winata.
 
Terkait hal tersebut, Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukasana dikonfirmasi mengaku telah secara rutin tiap malam minggu patroli sekaligus mengawasi wilayah tersebut.
 
Namun para pelaku yang kebanyakan anak-anak muda rupanya kucing-kucingan dengan petugas. Mereka melakukannya setelah petugas pergi. Namun demikian pihaknya akan tetap melakukan patrol di wilayah tersebut termasuk wilayah-wilayah lain yang kerap dijadikan arena balap liar.(BB).