Jangan Saling Pukul Tapi Saling Rangkul

Pilkada 'Bukan Ajang Permusuhan', Rai Mantra: Jika Curang Berarti Mendidik Generasi Curang

  19 Juni 2018 POLITIK Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra ditemani Penglingsir Puri Satria Denpasar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPD PDIP Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, Selasa malam (19/6/2018) melakukan simakrama di wilayah Desa Pakraman Padangsambian, Denpasar.
 
 
Kali ini, Rai Mantra juga ditemani Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta Provinsi Bali Gede Ngurah Wididana alias 'Pak Oles', Wakil Ketua KRB Kota Denpasar yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar serta Tokoh Desa Padangsambian Anak Agung Asmara Putra yang akrab disapa 'Gung Cilik' serta sejumlah tokoh lainnya.
 
Meski hujan mengguyur, namun ribuan warga yang rela hadir tak beranjak untuk mendengar pidato politik pemimpin idola mereka yakni pasangan calon gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).
 
Kepada ribuan warga yang setia menunggu, Rai Mantra mengingatkan seluruh warga bahwa hajatan politik bukan ajang untuk permusuhan, tetapi sebagai ajang untuk persaudaraan. Menurutnya, setiap hajatan politik adalah pendidikan, kalau kita tidak berhasil melakukan pendidikan, itu berarti kita tidak berhasil mendidik generasi muda sebagai generasi penerus dimasa mendatang.
 
 
"Kita pokoknya jangan saling pukul, tapi kita saling rangkul untuk kemenangan Mantra-Kerta," ajak Rai Mantra.
 
 
Rai Mantra memandang, kalau sekarang kita memperlihatkan kecurangan, berarti kita mendidik generasi curang untuk generasi mendatang yang curang selamanya. Tetapi kalau kita berhasil mendidik kejujuran dan keadilan, maka kita mendidik dan mewariskan generasi kejujuran dan keadilan bagi generasi kita mendatang.
 
"Jangan main-main berbuat curang dan tidak jujur memberi pendidikan dalam hajatan pilkada. Pencoblosan tanggal 27 Juni hanya sehari, tapi kalau kita kehilangan satu hari momen bersejarah itu, berarti kita harus menunggu selama 5 tahun untuk memperbaiki karakter generasi kita," tegas Rai Mantra mengingatkan warga.
 
Tak lupa, dalam pidato singkatnya Rai Mantra juga berpesan pendidikan politik dalam hajatan Pilkada lainnya yaitu agar warga jangan langsung pulang usai mencoblos. Namun, untuk mengantisipasi kecurangan sebaiknya warga ikut berperan serta untuk mengawasi jalannya pencoblosan dan perhitungan suara.
 
 
"Ini hal terpenting lainnya yaitu ingat usai mencoblos mari sama-sama awasi pencoblosan dan perhitungan suara sambil ngobrol-ngobrol dengan warga lainnya," pungkas Rai Mantra yang disambut siap oleh ribuan warga yang hadir. (BB).