Percepat Tuntaskan Masalah Pengangguran, Pemprov Gelar FGD Kewiraswastaan

  23 Januari 2017 EKONOMI Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pembahasan tingginya angka pengangguran intelektual yang terungkap pada Sarasehan Ketenagakerjaan di Kantor Gubernur Bali beberapa waktu lalu masih berlanjut. Guna menjawab : “Siapakah yang Menganggur di Bali?”, Dinas Tenaga Kerja ESDM mengadakan Forum Disccusion Group bertema Wirausaha Sarjana, Senin (23/1/2017).
 
 
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ketut Wija, dalam sambutan pembukanya mengatakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut Simakrama beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya, BPS mengeluarkan rilis yang menyatakan pengangguran di Bali untuk tingkat perguruan tinggi cukup tinggi.
 
Untuk itu diharapkan FGD kali ini dapat merumuskan mekanisme rekruitmen, pendidikan dan latihan, pendampingan dan evaluasi dalam rangka menciptakan Enterpreneur dikalangan Generasi Muda di Bali serta dapat merumuskan kebutuhan anggaran dan fasilitas lainnya oleh Pemerintah daerah Provinsi Bali.
 
Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry, dalam paparannya menjelaskan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali telah mencapai rata-rata diatas 6% dan diperkirakan akan terus tumbuh sampai dengan 7%. Hal ini akan mendorong meningkatnya kesempatan  berusaha yang lebih banyak.
 
 
Pertumbuhan ekonomi tersebut membuka kesempatan berusaha yang lebih banyak, apabila tidak mampu ditangkap oleh para generasi muda bali, maka pastilah kesempatan tersebut akan diambil oleh pihak lain.
 
Lebih lanjut Sugawa Korry, mengatakan dalam rangka menjawab permasalahan  tersebut, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai infrastruktur, sumber daya manusia, teknologi dan kemampuan lainnya, diharapkan berperan aktif secara sinergis untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya Enterpreneur di Bali melalui gerakan wirausaha di wilayah Provinsi Bali.
 
Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Sayu Ketut Sutrisna Dewi, mengatakan permasalahan yang ada dimana  angka pengangguran lulusan perguruan tinggi yang cukup tinggi bisa dikarenakan bukan hanya over supplied lulusan secara kuantitas, tetapi juga under supplied lulusan secara kualitas. Selain itu sikap mental wirausaha lulusan juga masih rendah, sehingga kurang mampu bersaing dengan global.
 
 
Menanggapi permasalahan itu, Sugawa Korry merasa optimis enterpreneurship dapat dilahirkan melalui pendidikan dan pelatihan di perguruan tinggi. Dan pihaknya membuka untuk memfasilitasinya namun harus terlebih dulu ada draft berupa rumusan mekanisme rekruitmen, pendidikan dan latihan, pendampingan dan evaluasi dalam rangka menciptakan enterpreneur dikalangan Generasi Muda di Bali.(BB)