Rakerda Peradah Indonesia Bali

Peradah Rancang Program Masuk Desa, Sasar Desa Pakraman di Bali

  05 Februari 2019 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Menjawab berbagai tantangan ke depan yang menuntut kerja nyata di masyarakat, Dewan Pimpinan Provinsi Perhimpunan Pemuda Hindu (DPP Peradah) Indonesia Bali siap turun ke desa. Gerakan tersebut dikukuhkan dalam Program “Peradah Masuk Desa” yang menyasar desa pakraman di Bali.
 
 
Program tersebut merupakan salah satu unggulan dari puluhan program kerja yang siap direalisasikan selama satu periode kepengurusan DPP Peradah Indonesia Bali 2018-2021. Ketua DPP Peradah Bali, Komang Agus Widiantara, S. Ikom, M.Ikom  mengatakan program tersebut tujuannya untuk meningkatkan kehadiran organisasi yang hampir berumur 35 tahun itu.
 
"Bentuknya nanti bisa berupa sosialisasi, dharmatula, dan kegiatan-kegiatan lain yang kita sinergikan dengan masyarakat di desa, termasuk sekaa teruna yang semestinnya menjadi corong terdepan menjaga Hindu di Bali," katanya dalam Rapat Kerja Daerah VII Peradah Indonesia Bali di Gedung PHDI Bali, Denpasar, Selasa (5/2/2019).
 
Di sisi lain, program itu dicanangkan sebagai respon pembangunan desa yang selama ini dinilai lebih banyak bertumpu pada pembangunan fisik. Sementara, pembangunan-pembangunan yang bersifat pengembangan SDM hingga skill khususnya pemuda masih mendapat porsi yang kecil.
 
 
"Saat ini kebanyakan pembangunan desa itu diarahkan untuk program pembangunan, anggarannya untuk merenovasi pura atau pembangunan sarana-sarana fisik, hanya sedikit yang diarahkan untuk peningkatan sumber daya manusianya," sentilnya.
 
Sementara itu, selain “Peradah Masuk Desa”, program unggulan yang siap direalisasikan diantaranya Peradah Goes to School & Campus, Literasi Milenial Bali, Pelatihan Keriwausahaan, Dharmaduta Go Digital, Peradah Ngejot, Gerakan Kedas Sampah Plastik (Gedastik), hingga Diklat Advokasi dan pembentukan Klinik Hukum Hindu.
 
"Diklat Advokasi dan pembuntuakan Klinik Hukum Hindu disiapkan untuk mengadvokasi masalah-masalah keagamaan dan adat yang selama ini banyak terjadi di Bali," ungkapnya. 
 
 
Rankerda yang dihadiri oleh kader Peradah se-Bali tersebut juga untuk konsolidasi dan sinergi program dengan pengurus Peradah di tiap-tiap kabupaten/kota dan organ pemuda serta mahasiswa. Pada kesempatan tersebut, Peradah Bali juga memetakan kabupaten/kota yang potensial dan mesti mendapatkan perhatian khusus seperti Denpasar, Badung, Jembrana dan Karangasem. 
 
"Kabupaten dan kota ini kami pandang memiliki persoalan sosial, budaya, ekonomi, dan SDM yang wajib mendapat perhatian dari pengurus Peradah di daerah," tegasnya mengakhiri.(BB).