(De Gajah Teteskan Air Mata Lihat Anak Korban Penggusuran)

Ormas PBB Bantu Pelinggih Pura Taman Beji & Seragam Sekolah Anak Kampung Bugis

  08 Januari 2017 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah sebelumnya melakukan kegiatan bakti sosial di Pura Teratai Bang, Bedugul, Kabupaten Tabanan yang terkena bencana alam banjir dan longsor, kini organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Bali Bersatu (PBB) sebagai ormas modern dengan paradigma barunya kembali melanjutkan dan melakukan aksi nyata berupa bakti sosial ke Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara dan ke kampung Bugis Serangan, Denpasar yang terkena dampak penggusuran.

Kegiatan bakti sosial di Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara yang hancur ini dilakukan pasca terkena banjir bandang beberapa waktu lalu. Bakti sosial yang diikuti ratusan pengurus pusat dan daerah serta anggota PBB ini berupa aksi bersih-bersih sisa lumpur banjir bandang dan membongkar pondasi pelinggih lama yang hancur dan akan segera di bangun pelinggih yang baru.



Bakti sosial di Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara pada Sabtu sore (7/1/2017) itu dipimpin langsung Ketua Umum PBB, I Komang Gede Juliantara bersama Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB), Made Muliawan Arya atau De Gajah, Sekretaris PBB Putu Bent Mahardika (Tu Bent), dan Bendahara Umum PBB Wayan Eka Yasa itu sebelumnya di terima oleh Bendesa Adat Tonja, Made Sudarsana, Lurah Tonja, Ade Indahsari Putri SH serta prajuru Banjar Tonja.

De Gajah menyatakan aksi spontanitas berupa bakti sosial ini sebagai komitmen PBB untuk melakukan yang berguna bagi masyarakat seperti baksos dampak bencana alam di Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara ini. Kerja bakti dan memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan ini untuk membiasakan diri agar seluruh anggota PBB ringan tangan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan.



"Ini aksi spontanitas seperti aksi sosial di Pura Teratai Bang yang tertimpa musibah. Disini kita terketuk dan berpartisifasi dalam hal kemanusiaan berupa bakti sosial ini untuk berbuat langsung bagi masyarakat disekitar kita. Dalam kerja bakti bersih-bersih diarea pura ini kita juga memberi sumbangan dan menghaturkan satu pelinggih batu selem untuk Penunggun Karang di Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara yang sebelumnya rusak akibat terkena banjir bandang beberapa waktu lalu," ucap De Gajah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu.

Usai melakukan bakti sosial di Pura Taman Beji di Desa Adat Tonja, Denpasar Utara, ratusan pengurus pusat dan daerah serta anggota PBB ini kembali melanjutkan aksi kemanusiaannya dengan mengunjungi langsung warga dan anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar disebuah tenda pengungsian.

Bakti sosial di Kampung Bugis Serangan ini sekaligus memberikan sumbangan seragam sekolah, alat-alat tulis dan sepatu kepada anak-anak yang terkena dampak penggusuran yang diserahkan langsung De Gajah bersama pengurus PBB lainnya dan di terima oleh Lurah Serangan, Wayan Karma dan Kepala Lingkungan, Muadi dan pihak PMI di tenda pengungsian di Lapangan Made Bulit, Serangan, Denpasar.

Saat melihat langsung kondisi anak-anak korban penggusuran Kampung Bugis Serangan di sebuah tenda pengungsian, tampak kedua belah kelopak mata De Gajah yang dikenal dermawan dan ringan tangan itu berkaca-kaca.



Bahkan, saking terharunya melihat anak-anak belajar dan bermain di dalam tenda, politisi Gerinda itu tak bisa membendung rasa harunya dengan meneteskan air mata melihat anak-anak yang tidak tahu permasalahan jadi korban penggusuran.

"Gimana tidak terharu, saya juga punya anak kecil dan melihat mereka (anak-anak) yang trauma bermain dan belajar didalam tenda membuat saya sedih. Saya terharu dan membayangkan bagaimana kalau itu terjadi pada diri kita sendiri, apa tidak sedih coba. Hal inilah semakin memacu kita semua di PBB agar lebih berbuat nyata untuk misi kemanusiaan," ucap De Gajah dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca.

Selain memberikan sumbangan seragam sekolah, alat-alat tulis dan sepatu kepada anak-anak yang terkena dampak penggusuran, De Gajah bersama pengurus dan anggota PBB juga memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa agar rajin belajar dan tidak trauma lagi dalam korban pengusuran serta bisa pulih kembali normal belajar ke sekolahnya masing-masing.

Menurut De Gajah, ternyata yang paling urgent atau mendesak yang dibutuhkan anak-anak korban penggusuran adalah seragam sekolah baik berupa pakaian, sepatu, dan alat tulis lainnya.

Untuk itulah, De Gajah mengaku PBB menyumbangkan seragam, sepatu, dan alat tulis kepada seluruh anak-anak sekolah korban penggusuran yang jumlahnya mencapai 44 anak yang terdiri dari anak TK 7 orang, muris SD 23 orang, 7 orang siswa SMP dan SMK sebanyak 7 orang. Pasca diberi bantuan oleh

Puluhan anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar Selatan yang sejak beberapa hari terakhir tidak bisa sekolah karena kehilangan seragam dan alat tulis kini bisa tersenyum dan bernafas lega setelah salah satu ormas besar di Bali yaitu Pemuda Bali Bersatu (PBB) itu turut bersimpati dengan memberikan bantuan berupa seragam, sepatu dan alat tulis.

"Sebelumnya anak-anak korban penggusuran di Kampung Bugis, Serangan saat kita tanya sangat takut melihat orang bergerombol. Kita sudah melakukan koordinasi dengan psikiater dari RS Wangaya dan RS Sanglah untuk bisa memberikan pendampingan kepada anak-anak korban penggusuran ini agar bisa menghilangkan trauma anak-anak pasca penggusuran pasca aksi bentrok warga dengan polisi itu. Mudah-mudahan anak-anakitu segera bisa sekoilah dan segera punya tempat tinggal yang layak," tandas pria berkepala plontos dan berbadan kekar itu(BB).