Optimalkan Program DPM-LUEP,Sudikerta Dorong Keberpihakan pada Petani

  10 Februari 2017 EKONOMI Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menegaskan kembali komitmen Pemprov Bali untuk memperkuat pembangunan di sektor pertanian. Melalui program Dana Penguatan Modal Lembaga Ekonomi Produktif Pedesaan (DPM-LUEP), Pemprov berupaya mewujudkan keberpihakan pada petani. Komitmen tersebut diungkapkannya dalam pembekalan teknis bagi penerima dan pelaksana DPM-LUEP di gedung Mandala Mathika Subak Sanggulan-Tabanan, Jumat (10/2/2017).
 
 
Menurut Sudikerta, DPM-LUEP merupakan salah satu program yang diharapkan dapat membantu petani dalam memasarkan hasil pertanian dengan harga yang sesuai. Dia berharap, penerima dan pelaksana program DPM-LUEP proaktif membeli dan memasarkan hasil pertanian agar para petani dan terkendala masalah pemasaran. Selain itu, dia juga mendorong para petani agar lebih mandiri dalam memasarkan hasil pertanian mereka.
 
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan pelaku usaha pelaksana DPM-LUEP, perwakilan pekaseh/kelihan subak kabupaten/ kota se-Bali dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaksana dalam pemanfaatan DPM-LUEP sekaligus. Selain itu, pertemuan ini juga dimaksudkan untuk  mewujudkan stabilitas harga gabah dan komoditi pertanian strategis lainnya.
 
Untuk diketahui, saat ini Bali memiliki 1.414 usaha penggilingan padi. Sesuai data yang tercatat, produksi gabah di Bali tiap tahun adalah 850.000 ton GKG (Gabah Kering Giling). Dari total jumlah produksi tersebut, gabah yang diserap oleh LUEP melalui DPM baru mencapai  33.462 ton GKG atau 39,36% per tahun.
 
Ke depanya, berbagai program dan kegiatan pembangunan pertanian yang dirancang oleh pemerintah bersama masyarakat diharapkan selalu berorientasi pada upaya peningkatan  kuantitas dan kualitas produksi dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu sangat dibutuhkan diversifikasi dan integrasi dalam kegiatan usaha tani yang didukung dengan upaya perbaikan teknologi produksi dan pengembangan sistem pengolahan serta pemasaran hasil sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan,Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, I.B Wisnuardhana mengharapkan agar para petani secara berkelompok proaktif serta kreatif mengembangkan dan mengintegrasikan berbagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dengan penerapan teknologi maju spesifik lokasi, memproduksi sendiri pupuk organik yang dibutuhkan dan dapat memenuhi sarana produksi lainnya sekaligus melakukan pemasaran hasil panen secara mandiri.(BB)