Nengah Widiasih Berharap Juara Dunia Usai Merah Medali di Asian Para Games 2018

  23 Desember 2017 TOKOH Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Keterbatasan fisik tidak menjadi alasan ataupun halangan. Hal itu dibuktikan Ni Nengah Widiasih bahwa meski memiliki keterbatasan fisik, tak membuatnya menyerah ataupun patah semangat. 
 
Bahkan, demi mengejar impiannya untuk meraih prestasi, Nengah Widiasih dulu awalnya dulu sempat ngotot dan menentang orangtuanya ketika ia harus meninggalkan kampung halamannya, untuk mengikuti kejuaraan di Solo.
 
"Ayah saya sempat melarang pergi, tapi saya tetap ngotot. Dan akhirnya diberikan," tutur Nengah Widiasih saat menceritakan sekilas pengalamannya saat hadir terkait acara Sosialisasi Asian Para Games 2018 di Level 21 Denpasar, Sabtu (23/12/2017).
 
 
Nengah Widiasih menceritakan awal kehadirannya dalam olahraga angkat berat sebenarnya secara tak sengaja yakni ketika itu ia baru duduk di kelas V SD. Nah, lantaran sering melihat kakaknya berlatih angkat berat, ia pun tergugah perlahan mulai tertarik, apalagi saat itu ada pelatih yang begitu semangat membantunya. Ia juga menceritakan, sang pelatih paling banyak memotivasinya. 
 
"Tiap hari saya sudah ditunggu di rumah untuk diajak latihan. Bahkan nyaris setiap hari dilalui tanpa latihan. Ketika duduk di kelas satu SMP saya sudah ikut kejuaraan," jelas wanita kelahiran 12 Desember 1989 ini," kenangnya.
 
Pada kejuaraan untuk para atlet difabel tingkat Asia Tenggara (ASEAN Para Games) di Thailand, Nengah Widiasih meraih perunggu. Sedangkan ajang ASEAN Para Games berikutnya di Kuala Lumpur, ia meraih medali perak. Di dalam negeri, ia langganan medali emas seperti pada kejuaraan atlet difabel di Solo dan Bali. Nengah Widiasih konsisten berjuang di kelas 41 kilogram atau 45 kg. 
 
 
"Sekarang saya konsen di kelas 45 kg. Karena tak harus diet. Apalagi kekuatan lawan (Cina) kebanyakan bermain di kelas itu," unkap Widi sapaan akrabnya.
 
Untuk diketahui, di tingkat Asia, nama Nengah Widiasih, sangat diperhitungkan. Pada Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Nengah Widiasih menyabet medali perak untuk angkatan 93 kilogram. 
 
 
Sementara, dalam Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Dubai pada 2016, Nengah Widiasih meraih perunggu dan di Rio de Janeiro, Brasil untuk pergelaran Paralimpiade 2016, ia meraih perunggu. Kini, Nengah Widiasih mengaku tengah mempersiapkan diri untuk Asian Para Games, Jakarta 2018.
 
Kali ini, pada pertengahan 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah pada ajang tersebut. Maka, keseriusan Nengah Widiasih menjadi salah satu modal besarnya pada kejuaraan tersebut. Menurutnya, lawan terkuat di kelasnya saat ini adalah atlet dari Cina.
 
 
"Saya akan berjuang dan berusaha agar bisa meraih prestasi lebih baik. Saya juga akan berupaya agar bisa mengangkat beban 120 kg. Sebab atlet Cina yang meraih emas angkatannya 116 kg. Dan untuk kelas 45 kg selama ini didominasi Asia. Jadi kalau bisa juara maka peluangnya jadi juara dunia," ucap Nengah Widiasih penuh semangat saat didampingi Direktur PR Media INAPGOC Ashgindo Fachreza Nasution.(BB).
 
 
BACA JUGA :