Ne Mare Pas! Polemik Pembangunan Padmasari Disikapi Kembang Hartawan

  22 Juli 2017 TOKOH Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Postingan di media sosial (medsos) di sejumlah akun facebook (fb) terkait polemik pembangunan Padmasari di areal Kantor Kelurahan Loloan Barat, Negara yang sempat menuai komentar beragam dari para netizen disikapi serius Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan.
 
Permasalahan tersebut menurut Kembang Hartawan sebenarnya  hal kecil di tingkat bawah yang bisa diselesaikan bersama secara kekeluargaan. 
 
Namun lanjut Kembang Hartawan karena masifnya postingan-postingan di medsos, persoalan itu mencuat menjadi konsumsi publik sehingga terkesan heboh dan meresahkan. 
 
 
Untuk menyikapi masalah tersebut, Kembang Hartawan siang tadi mengaku telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait mulai dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah , Kapolres Jembrana, hingga menggelar rapat terbatas dengan pejabat terkait di lingkup Pemkab Jembrana. 
 
"Bahkan komunikasi juga kita lakukan dengan Danrem 163/Wira Satya, agar persoalan tidak sampai meluas,” tegas Kembang Hartawan, Sabtu (22/7/2017).
 
 
Lebih lanjut Kembang Hartawan mengatakan, pembangunan kantor desa/kelurahan sejatinya kebijakan yang digagasnya bersama Bupati Jembrana I Putu Artha. 
 
Sejak tahun 2012 hingga saat ini, sudah dibangun sebanyak 50 kantor desa/kelurahan, sehingga jika Kantor Kelurahan Loloan Barat tahun ini bisa terselesaikan, akan menjadi kantor yang terakhir dibangun dari total 51 desa/kelurahan yang ada di Jembrana. 
 
Seluruh kantor itu pun dibangun dengan standar yang sama sehingga tidak ada perbedaan satu sama lain. Termasuk sarana prasarana yang ada didalamnya. 
 
"Harapan kami, dengan kantor yang lebih representatif dapat diimbangi pula dengan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” harapnya. 
 
Terkait dengan informasi yang menyebutkan adanya penolakan pembangunan Padmasari di areal Kantor Lurah Loloan Barat, Kembang Hartawan menilai hal itu hanya miskomunikasi saja. 
 
Karena yang dibangun pemerintah daerah hanya bangunan Padmasana yang berada di areal kantor, dengan bentuk serta ukuran sama seperti kantor-kantor lurah lainnya.
 
”Contohnya dikantor Lurah Loloan Timur, meskipun berada di daerah yang dominan umat Muslim, tapi sampai saat ini tidak ada masalah serta keharmonisan umat beragama tetap terjalin,” imbuhnya. 
 
Karena itu, Kembang Hartawan mengajak semua pihak, tokoh masyrakat setempat untuk duduk bersama, memahami letak persoalan yang sebenarnya dan menyampaikan hal-hal yang benar kepada masyrakat. Sehingga tercipta pengertian bersama. 
 
“Kita tentu tidak ingin hanya karena misskomunikasi semata, persoalan yang sebenarnya bisa selesai ditingkat bawah jadi meluas serta mengganggu keharmonisan umat beragama. Kalau ini sampai dicederai tentu akan menjadi kemunduran bagi bangsa kita,” tegas Kembang. 
 
Menurut Kembang, jika menarik benang sejarah jaman kerajaan dulu, umat Hindu dan Muslim di Jembrana sudah hidup rukun dan harmonis. Bahkan saling bahu membahu apabila ada kegiatan keagamaan. 
 
 
Di Jembrana juga dikenal ungkapan nyama Bali dan nyame Selam. Hal itu menggambarkan keharmonisan yang sudah terjalin dengan baik meski beda keyakinan. Selain itu tempat ibadah yang lokasinya berdampingan juga sangat lazim dilihat di Jembrana.  
 
"Sebagai generasi penerus, warisan leluhur serta tetua kita terdahulu yang telah terbukti berjalan dengan baik, mesti kita jaga dan lestarikan dengan senantiasa memupuk sikap saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama,” tuturnya. 
 
Sementara  Asisten I Pemkab Jembrana, I Made Wisarjita mengatakan, menyikapi polemik yang tengah berkembang, telah melakukan sosialisasi tentang pembangunan Padmasari di arel Kantor Lurah Loloan Barat yang baru di Kantor Camat Negara, Jumat ( 21/7) sore. 
 
Agenda ini diikuti 50 orang yang diikuti langsung oleh Kapolres Jembrana, Danramil, MUI, FKU, NU, Camat, lurah serta tokoh-tokoh umat Muslim Loloan Barat.
 
Dikatakannya, pembangunan infrastruktur yang lebih representatif seperti halnya pembangunan Kantor Lurah Barat yang saat ini sedang berlangsung sama dengan pembangunan di wilayah lainnya.  
 
Terkait dengan pembangunan Padmasari, disebut merupakan kelengkapan dari sarana prasarana kantor khususnya di. Bali yang diperuntukkan bagi pegawai kantor Lurah Loloan Barat yang beragama Hindu.
 
Pihak Dinas PU Jembrana selaku pelaksana dalam hal pembangunan ini sebelumnya telah melakukan sosialisasi. Pihaknya berharap permasalahan seperti ini dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat. 
 
Terlebih selama ini di wilayah. Jembrana yang notabene heterogen telah terjalin kerukunan antar umat beragama yang cukup baik.(BB)