Mitos Orang Zaman Dulu dan Penjelasannya!

  30 Juni 2017 HIBURAN Nasional

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Setiap daerah memiliki mitos yang dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakatnya. Mitos juga menjadi bagian dari budaya tradisi yang biasanya dikaitkan dengan tetanan hidup yang mereka jalani.
 
Kepercayaan terhadap mitos ini juga semakin diperkuat karena biasanya dikait-kaitkan dengan hal-hal yang mistis seperti gaib dan ramalan umum yang sering terjadi. Mitos-mitos kuno ini masih sering terdengar di masyarakat modern. Bahkan sebagian masyarakat juga masih mempercayainya.
 
 
Nah, berikut ini, melansir dari berbagai sumber, mitos orang-orang zaman dulu yang hingga saat ini masih melekat di kehidupan masyarakat modern:
 
 
1. Jangan menyisakan nasi atau membuang-buang nasi
 
Larangan menyisakan nasi atau membuang nasi, karena nasinya akan menangis. Mitos ini juga biasanya ditujukan pada anak kecil yang susah sekali di suruh makan. Pastinya alasan ini dijadikan bahan untuk menakut-nakuti anak bahwa jika makan nasi tidak habis maka nasinya bisa nangis. Dan biasanya anak kecil akan takut jika nasi akan menangis disebabkan ulahnya yang tidak mau makan. Larangan ini juga sangat baik sebagai media mendidik agar anak menghargai makanan.
 
 
2. Dilarang duduk di depan pintu ketika makan
 
Dulu, makan sambil duduk di depan pintu dimitoskan akan jauh dari jodoh. Larangan makan sambil duduk di depan pintu ini masuk akal memang, karena ketika kita makan di depan pintu akan menghalangi orang lain keluar masuk pintu. Namun jika ini bisa menyebabkan jauh seseorang bisa jauh dari jodohnya, apakah Anda masih percaya?
 
 
3. Tidak boleh potong kuku malam
 
Larangan memotong kuku pada malam hari juga menjadi mitos orang kuno yang masih kerap kita dengan di masyarakat modern. Mitos ini tidak hanya dipercaya di Indonesia, di Jepang pun masih dipercaya bahwa memotong kuku pada saat malam hari, dulu dimitoskan akan mengikuti orang tuanya ketika mereka meninggal.
 
Namun masyarakat modern sebagian menganggapnya bahwa pantangan ini dimaksudkan karena jaman dulu tidak ada pomotong kuku, jadi bisa menyebabkan jari bisa tersayat pisau ketika memotong kuku pada malam hari
 
 
4. Jangan menyapu pada malam hari
 
Orang zaman dulu melarang menyapu pada malam hari, karena dipercaya bisa menghilangkan rezeki. Ini sangat masuk akal, karena zaman dulu hanya setiap rumah masih menggunakan lampu tempel sehingga penerangan agak remang-remang. Larangan menyapu pada malam hari dimaksudkan untuk menghindari ada benda atau barang berharga kita yang terjatuh di lantai dan terbuang bersama sampah. Jika barang berharga kita hilang, berarti kehilangan rezeki.
 
 
5. Dilarang keluar rumah ketika senja
 
Orang dulu beranggapan jika keluar rumah pada saat senja hari bisa hilang dibawa makhluk halus. Sebagian masyarakat di daerah pedesaan pun masih mepercayai mitos ini.
 
Namun jika kita lihat dari sisi rasionalitas, ada baiknya jika kita tidak keluar rumah pada saat senja hari. Karena, bisa saja pada zaman dulu rumah masih sangat jarang-jarang, tidak ada penerangan jalan raya karena belum ada PLN. Larangan ini bisa saja dimaksudkan agar kita terhindar dari bahaya misal digigit ular atau binatang lainnya.
 
 
6. Dilarang menduduki bantal
 
Ada beberapa daerah yang menganggap bantal posisinya sangat dihargai jadi pantangan buat kita untuk menduduki bantal karena memang dikhususkan untuk kepala. Maka, wajar jika orang zaman dulu memberi larangan ini dengan ancaman, jika menduduki bantal bisa menyebabkan penyakit bisul.
 
 
7. Jangan makan di tempat tidur
 
Alasannya jelas jika makan di tempat tidur akan menyebabkan sprei kotor dan juga bisa mendatangkan semut. Tapi orang zaman dulu meyakini jika makan di tempat tidur akan mendapatkan jodoh yang pemalas. (BB/mpcom)