Mimih Ratu! Dalam Sepekan Tiga Cewek Kafe, Satu Napi di Jembrana Positif HIV

  01 Mei 2018 PERISTIWA Jembrana

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Fakta mencengangkan terungkap, Jembrana belakangan ini menjadi rentan penularan HIV/AIDS. Terbukti dalam sepekan ini, terungkap ada tiga orang pengidap HIV baru dan empat orang terjangkit Infeksi Menular Seksual (IMS).
 
 
Ketiga orang yang terjangkit virus HIV tersebut justru wanita pekerja hiburan malam, sebagai waitres kafe. Dua orang wanita bekerja di sejumlah kafe yang ada di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Melaya dan satu orang waitres kafe yang bekerja di salah satu kafe yang ada di Desa Delod Berawah, Mendoyo.
 
Data ini diungkapkan oleh Ketua Pelaksanan KPA Kabupaten Jembrana, dr. I Putu Suasta, yang didampinggi Sekretaris KPA Kabupaten Jembrana, dr. I Gusti Bagus Oka Parwata, Suasta. Pihaknya mengatakan selama sepekan hasil mobile Voluntary Conceling Test (VCT) yang dilakukan oleh  Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jembrana kembali menemukan tiga orang positif HIV dan empat orang positif Infeksi Menular Seksual (IMS).
 
Kasus baru tersebut ditemukan saat pelaksanaan kegiatan mobile VCT yang dilaksanakan pekan lalu. Dengan menyasar dua wilayah yang menjadi populasi kunci penyebaran HIV-AIDS di Jembrana, yakni Desa Delodbrawah, Mendoyo dan Kelurahan Gilimanuk, Melaya.
 
“Sasarannya para wanita pekerja kafe. Kami bersama Puskesmas yang mewilayahi bekerja sama dengan para pengusaha kafe untuk melakukan VCT terhadap wanita pekerja kafe,” terang Suasta, Selasa (1/5/2018).
 
 
Lanjutnya, keberadaan para cewek kafe yang ada di Jembrana, banyak yang nyambi sebagai wanita penjaja sex (WPS) lantaran di Jembrana tidak ada lokalisasi. Dari hasil konseling dan testing VCT yang dilakukan petugas VCT Puskesma II Melaya di Gilimanuk terhadap 20 wanita pekerja kafe ditemukan 2 orang reaktif HIV dan 2 orang spilis.
 
Sedangkan hasil konseling dan testing VCT yang dilakukan petugas VCT Puskesmas II Mendoyo terhadap 41 wanita pekerja kafe di Desa Dolod Berawah, ditemukan 1 orang yang reaktif HIV dan 2 orang spilis.
 
Ditambahkannya, seluruh pekerja kafe yang positif HIV-AIDS tersebut merupakan WPS tidak langsung dan merupakan orang luar Jembrana yang memiliki mobilitas tinggi. Selain menyasar populasi kunci tersebut, pihaknya bersama Puskesmas I Negara di Kaliakah juga menyasar para narapidana yang menghuni Rutan Kelas IIA Negara di Kelurahan Baler Bale Agung.
 
Dari hasil konseling dan testing VCT terhadap 40 sampel warga binaan, ditemukan hasil 1 orang reaktif HIV. Warga binaan ini seorang laki-laki yang berasal dari luar Bali.
 
 
Menurut Suasta, orang yang dinyatakan positif HIV tersebut dipastikan sebelumnya juga telah menularkan HIV dibeberapa wilayah termasuk juga di Jembrana. Itu menandakan ancaman penularan HIV-AIDS di Jembrana belum hilang apalagi WPS yang ada berpindah-pindah.
 
“Karena itu kami harapkan semua orang waspada dengan memproteksi diri agar terhidar dari penularan HIV-AIDS ini,” tutupnya.
 
Dari data yang diperoleh di KPA Kabupaten Jembrana jumlah kasus HIV positif yang ditemukan pada tahun 2017 lalu mencapai 107 orang. Sedangkan di tahun 2018 ini dari awal Januari hingga akhir Maret ini ditemukan 27 orang dengan HIV positif.(BB)