Mimih Ratu! Anjungan Cerdas Rambut Siwi Kotor dan Jorok, Dewan Berang

  06 Juli 2018 OPINI Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Anjungan Cerdas Jalan Nasional Rambut Siwi yang berlokasi di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana beberapa bulan lalu telah rampung di kerjakan. Namun hingga kini belum nampak difungsikan.
 
 
 
Hal tersebut terungkap saat Komisi III DPRD Provinsi Bali melakukan sidak Jumat (6/7) ke proyek nasional yang menghabiskan anggaran APBN senilai Rp67 milyar lebih tersebut.
 
Rombongan Komisi III DPRD Bali yang dipimpin Ketuanya I Nengah Tamba, mendapati kondisi Anjungan Cerdas yang kotor, kumuh dan jorok. Rumput liar mulai tumbuh tinggi di halaman. Bahkan beberapa bagunan megah dan mewah juga dipenuhi debu, sarang laba-lama dan kotoran binatang.
 
Bukan hanya itu, sejumlah sisa material proyek yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (NK) tesebut masih banyak berserakan di lokasi. Di lokasi dewan juga tidak ada penjaga atau  petugas kebersihkan, sehingga dewan yang melakukan sidak sangat prihatin dengan kondisi tersebut.
 
“Kondisinya sangat memprihatinkan, bangunan mewah dan megah tapi kotor dan jorok minta ampun. Kasihan uang rakyat kalau begini, ini harus dipertanyakan kenapa sampai begini. Jangan sampai nanti bangunan ini mangkrak,” tegas Tamba, Jumat (6/7/2018).
 
 
 
Dewan asal Banjar Peh, Desa Kaliakah, Negera ini juga mengaku sempat menghubungi pihak NK untuk memastikan apakah pengerjaan proyek tersebut telah rampung, serta apakah sudah diserahkan ke pemerintah pusat.
 
“Tasi saya sudah telpon pihak rekanan, katanya pengerjaannya sudah selesai dan saat ini dalam taraf penyerahan kepada pemerintah pusat,” ujarnya.
 
Lanjutnya, jika proyek tersebut masih dalam tahap penyerahan kepada pemerintah pusat, seharusnya pihak rekanan menugaskan orang untuk menjaga dan merawat bagunan tersebut berikut halamannya sehingga tidak kelihatan jorok dan kotor.
 
“Kalau dibiarkan seperti ini kan kesannya mangkrak, tidak ada yang merawat sehingga sangat jorok dan kotor,” imbuhnya.
 
Lanjut Tamba, pihaknya juga saat sidak tersebut sempat menghubungi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gede Samsi untuk menanyakan keberadaan Anjungan Cerdas tersebut.
 
Menurutnya, dari penjelasan pihak BPIW, Anjungan Cerdas Rambut Siwi saat ini dalam taraf penyerahan kepada pemerintah pusat. Nantinya setelah diserahkan akan tetap menjadi aset pusat, namun pengelolaannya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
 
“Katanya proyek tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan pariwisata dan perekonomian di Jembrana. Karena tujuannya baik, kami mendorong agar segera difungsikan sehingga tidak mangkrak seperti rest area yang ada sebelumnya,” imbuhnya.
 
 
Tamba juga menambahkan, sidak yang dilakukan bersama enam anggota komisi III DPR Bali lainnya berkenaan dengan pengaduan masyarakat terkait keberadaan Anjungan Cerdas yang sudah kelas dikerjakan namun belum difungsikan, sehingga terlihat kotor, kumuh dan jorok.
 
Warga sekitar tidak menghendaki Anjungan Cerdas mangkrak seperti bangunan rest area yang ada sebelumnya. Serta warga tidak menghendaki proyek bernilai milyaran rupiah tersebut menjadi sarang maksiat orang-orang yang tidak bertanggungjawab.(BB)