Menebar Visi yang Berbuah Manis

  16 Maret 2019 OPINI Denpasar

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Bukan Gede Ngurah Wididana namanya, jika tidak berada pada lalu lintas ide. Berawal dengan visi besar yakni Membangun Desa Membangun Bangsa yang tak pernah surut ditelan zaman, visi yang ditancapkan dalam setiap nafas hidup pembangunan perusahaan, kini berbuah cukup lebat dan terasa manis. Perusahaan bisa terus bertambah maju bahkan melaju sangat kencang ke seluruh Indonesia dan bahkan sampai ke luar negeri. Itulah kenyataan terkini visi dan misi PT Karya Pak Oles Group itu. 
 
 
Wakil Direktur PT Karya Pak Oles Group, Ir. H Agus Urson Hadi Purnomo menjelaskan, Desa Bengkel, tempat kelahiran Gede Ngurah Wididana atau GNW 14.3, dahulu tidak seperti sekarang. Kini, Bengkel tampak ramai didatangi tamu-tamu dari dalam maupun luar negeri. Semula hanya berdiri sebuah gedung bernama Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) yang fokus melatih dan mencetak  para petani, peternak, pengusaha, para pegawai  jelang pensiun seperti pegawai PLN, BRI, BNI bahkan dokter hingga mabes TNI AD. Tak ketinggalan pula pegawai BUMN seperti PT Pupuk Kaltim, PT Semen Gresik dan PT Inalum. 
 
‘’Akhir 2018, IPSA Bali sudah memberi pelatihan kepada 360 angkatan atau sekitar 6.000 orang dari berbagai pelosok tanah air, tak terhitung kunjung singkat dari para peneliti dan perguruan tinggi, dalam maupun luar negeri. Tak ketinggalan pula kunjungan reguler dan temporer dalam dari kalangan sekolah-sekolah seperti SD, SMP dan SMU baik dari Bali maupun luar Bali. Selain gedung IPSA, dalam perkembangannya dibangun Gedung Semberani (Keseimbangan dan Keberanian),’’ jelas H. Agus Urson.
 
Gedung itu diresmikan sendiri oleh Prof Dr Tero Higa, penemu EM dari Jepang pada Juli, 1999. Karena perusahaan terus mengalami perkembangan yang tiada henti, gedung Semberani dirobohkan. Lalu dibuat bangunan yang lebih mewah namun masih satu atap untuk pabrik Minyak Oles Bokashi. Beberapa tahun kemudian, berdiri pabrik EM dengan produk EM4, EM4 Pertanian, EM4 Perikanan, EM4 Peternakan dan EM4 Limbah untuk perhotelan. Pabrik EM di Desa Bengkel merupakan pabrik terbesar di kawasan Asia Pasifik.  
 
 
 
Masih dalam satu lokasi, didirikan pula pabrik untuk produksi Kopi Bukit Hexon, pabrik Teh Herbal Bukit Hexon, dan pabrik Herbal Qi. Di atas lahan dan gedung yang bersebelahan didirikan pula sebuah stasion radio bernama Radio Hexon 92,8 FM. Bagi GNW, informasi itu perlu ada yang dibangun di desa. Selain itu, Radio Pak Oles FM yang mengudara sejak 2007 pada gelombang 98,8 di Desa Pandak Badung, Tabanan dan Radio Bokashi Raya FM di sekitar kota Klungkung, ibukota Kabupaten Klungkung. 
 
Untuk lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat petani, produksi pupuk berbasis padat juga bisa disaksikan di Desa Bantas, Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan serta Pabrik EM di Kabupaten Bogor dan pabrik Pupuk Bokashi Kotaku di Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat.  
 
Sejak Oktober 2018, untuk Provinsi  Jawa Timur, siap mengasap Pabrik EM-I (One) spesial EM Drink. Pabrik bernama PT Agro Mitra Alimentare (PT AMA) tersebut berlokasi di Jl Raya Pakis, Jabung, Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur (Jatim). Pabrik tersebut  berdiri di atas lahan seluas 32.084 meter. Bangunan pabrik dan sebagainya, seluas 9.938 meter. Hingga kini, pabrik yang mengibarkan bendera PT Karya Pak Oles Tokcer tersebut sedang mengurus izin produksi produk EM-I. 
 
‘’Pabrik di Malang, Jawa Timur itu sangat terbuka lebar peluang untuk produksi obat-obatan herbal di Jawa Timur,’’ jelas H Agus Urson.
Pabrik yang semula produksi Cherry Pepper dan pengolahan buah-buahan untuk kebutuhan ekspor ke negara-negara tujuan Eropa terhenti di tengah jalan pada tahun 2015. Guna menjalankan keberlangsungan, PT AMA menggandeng GNW 14.3 atas izin Effective Microorganism Research Organization (EMRO) Jepang. EMRO merupakan induk organisasi terbesar di dunia yang memayungi para peneliti EM di 156 negara, termasuk Indonesia yang digawangi Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr.  
 
 
 
Membangun Desa Membangun Bangsa itu, tegas H Agus Urson, kalimat tersebut sudah sejak lama menjadi motto IPSA Bali. Fakta terkini, dengan visi besar dari seorang GNW 14.3, sebuah desa bisa terus mengalami kemajuan. Desa Bengkel terus alami perubahan yakni menjadi sebuah kawasan  
 
‘’perkotaan’’ yang berdenyut selama 24 jam. Itulah yang namanya visi besar nan mulia itu,’’ tegas pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu. 
 
Di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, GNW 14.3 dipercaya untuk melanjutkan pimpinan Rumah Sakit Shanti Graha. Sebuah rumah sakit dambaan bagi warga sekitar. Dengan begitu, tenaga kerja medis dan ratusan karyawan/ti tidak lagi mencari pekerjaan ke kota-kota besar di Bali. Hal yang sama terjadi di kawasan Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu. Semua karyawan/i pabrik, EM serta radio, bekerja rutin bekerja fokus di tempat tersebut. Juga ada perumahan yang dibangun perusahaan bagi karyawan/i, dekat kawasan pabrik. Dengan begitu, para tenaga kerja tidak harus hijrah ke kota mencari pekerjaan.(BB)