Lomba Ogoh-Ogoh di Jembrana Penilaiannya Dilakukan Ditempat Pembuatan

  29 Januari 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Kabid Kebudayaan Kabupaten Jembrana IB Kade Biksa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Sesuai arahan Bupati Jembrana mengingat 2 kali hari raya Nyepi tidak diadakan lomba Ogoh-Ogoh, kali ini lomba diadakan di Jembrana untuk membebaskan anak muda untuk berkreasi dalam pembuatan Ogoh-Ogoh, akan tetapi penilaian lomba diadakan di tempat pembuatan Ogoh-Ogoh tidak ada pengarakan. Diadakannya lomba kali ini, sesuai dengan surat keputusan dari MDA Bali serta Gubernur Bali.

Saat dikonfirmasi awak media, Kabid Kebudayaan Kabupaten Jembrana IB Kade Biksa mengatakan, sesuai keputusan Gubernur Bali, MDA Bali, lomba Ogoh-Ogoh kali ini diadakan, akan tetapi penilaian akan diadakan ditempat pembuatan Ogoh-Ogoh itu sendiri tidak ada pengarakan dalam lomba tersebut. “Kami sebelumnya sudah menginformasikan setiap kecamatan agar mempersiapkan seke teruna untuk ikut dalam lomba tersebut,” terangnya. Sabtu (29/1/2022).

Terkait perlombaan kali ini di tengah pandemi, lanjut Biksa, penilaian Ogoh-Ogoh hanya dinilai ditempat pembuatan Ogoh-Ogoh, peserta juga hanya ada perancang yang membuat Ogoh-Ogoh, ketua seke truna, bendesa dan perebekel hanya 4 orang yang boleh ditambah dengan tim penilai dari kabupaten. dalam hal ini penilaian tidak berdasaraan pengarakan.

“Setelah penilaian di setiap kecamatan akan dipilih hanya 3 pemenang yang layak mengikuti lomba di tingkat kabupaten. Setiap kecamatan seke teruna yang mengikuti lomba ogoh-ogoh akan diberikan dana bantuan dari kabupaten sebesar 3 juta rupiah. bagi yang terpilih mewakili kecamatan untuk lomba ditingkat kabupaten akan diberikan dana sebesar 5 juta rupiah,” ujarnya.

Biksa menambahkan, sedangkan lomba ditingkat kabupaten akan mencari 5 pemenang, diantara juara 1, juara 2, juara 3, juara harapan 1 dan 2. Untuk hadiahnya, yang mendapatkan juara 1 mendapatkan uang sebanyak 10 juta rupiah, sedangkan untuk juara 2 mendapatkan uang sebesar 8 juta, dan juara 3 mendapatkan uang sebesar 6 juta. Untuk juara harapan 1 dan 2 mendapatkan uang masing-masing sebesar 4 juta rupiah.

“Ogoh-Ogoh yang akan dinilai oleh para penilai dari kabupaten nantinya, seperti sebelum pandemi penilaiannya ada 3 katagori yaitu seni Ogoh-Ogoh itu sendiri, tarian dan gambelan pengiring, akan tetapi dengan adanya pandemi ini penilaiannya meliputi seni Ogoh-Ogoh itu sendiri, kebersihan dan juga tidak boleh adanya minuman keras, jika ditemukan botol minuman keras ditempat Ogoh-Ogoh saat penilaian akan langsung diskualifikasi,” uraiannya.

Lomba ini menurut bapak bupati, kata Biksa, hanya untuk mengobati kerinduan anak muda yang memimpikan kreatifitas dan pecinta seni. “Bapak bupati sudah menekan hari raya nyepi kali lomba diadakan. Dan juga untuk membebaskan anak muda menunjukan kreatifitasnya dibidang pembuatan seni Ogoh-Ogoh, akan tetapi tidak boleh diara. Kalau pun nantianya akan diarak, kembali lagi sesuai dengan SK Gubernur Bali yang isisnya pengarak ogoh-ogoh harus di rapid test terlebih dahulu dengan biaya sendiri,” tegasnya. (BB)