Penyewa Bisa Bawa Kemanapun

Kota Ini Marak Pacar Sewaan Tarif Rp100 Ribu Rupiah Perjam

  11 Agustus 2016 PERISTIWA Nasional

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Bisnis pacar sewaan bukanlah hal yang aneh untuk sebagian kalangan, terutama untuk para jomblo yang ingin menunjukan keberadaannya. Tapi ada yang beda dengan pacar sewaan ala daerah yang sering dianugerahi kota hujan ini. 
 
Tepatnya di Desa Cibatok II, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini ada pacar sewaan dengan cara berbeda. Dengan tarif 100 ribu rupiah perjam nya, sang penyewa dapat membawa "pacar"nya kemanapun dia inginkan. 
 
Penawarannya pun tidak main-main, tak hanya dari mulut ke mulut tapi juga sampai ke media sosial. Dari namanya seharusnya para pacar sewaan ini hanya dijadikan sekedar pacar. 
 
Tapi pada kenyataannya, mereka mau saja diajak ke motel bahkan ditempat-tempat yang tak lazim untuk melakukan hubungan layaknya suami-istri. Bisnis ini pun makin marak karena alasan ekonomi yang makin menghimpit. 
 
Bahkan di Kampung Kayumanis, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor Jawa Barat, dalam sehari lima orang gadis hamil diluar nikah padahal masih berstatus pelajar.
 
Fenomena pacar sewaan ini juga dibenarkan oleh narasumber. Gadis berinisial TR mengakui jika pacar sewaan bukanlah hal yang baru baginya. Dia pernah menggugurkan anak dari pacar yang ditemuinya secara online yang sudah di kandung selama 2 bulan. 
 
"Awalnya coba-coba, tapi karena pertama kenal langsung nyambung jadi keterusan deh hubungannya," ungkap TR.
 
Cara menggugurkan kandungannya pun cukup sederhana, dia mengaku membeli obat dari Apotek. "Dia minta saya buat gugurin. Nggak tahu nama obatnya," ujar TR. 
 
Berbeda cerita dengan SN (17) yang akhirnya menikah dengan pelanggan yang menyewanya karena hamil. "Saya diajak buat jadi pacar sewaan. Dikira cuma jadi teman jalan, tapi malah menjurus gitu. Ya sudah, untung dia mau nikahin," katanya.
 
Berdasarkan data pada tahun 2015 lalu, dari 7.378 pasangan yang menikah 369 nya menikah saat umur mereka masih muda atau biasa disebut dengan pernikahan pini. Jika dirata-ratakan dalam perharinya, setiap harinya seorang siswi setingkat SMP dan SMA menikah dengan alasan hamil. Sementara, pada 2016 ini diprediksi terjadi peningkatan sepuluh persen hingga menjadi dua siswi per hari.
 
Kepala Desa Cibatok II Abdurrohim membenarkan bahwa dirinya pernah mendengar tentang pacar sewaan yang terjadi di masyarakatnya. Tapi dia katakan kalau hal itu adalah ilegal dan tak pernah mendapat restu dari desa. 
 
"Kalaupun itu ada, maka ilegal. Karena kami tak pernah memberi izin usaha ataupun izin domisili," kata rohim panggilan akrab Kepala Desa Cibatok II.
 
Rohim mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cibungbulang untuk mengusir praktik ilegal ini dari daerah yang dipimpinnya, karena praktik ini lebih mendekati kepada praktik prostitusi terselubung.(BB/MrSeru).