Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Diguyur Dana APBN Rp24,6 Triliun Mulai September 2024 Siap Gaspol
PERISTIWAJumat, 03 Mei 2024
Kota Ini Dinobatkan Biaya Hidup Termahal di Belahan Selatan Bumi
06 Juli 2016
EKONOMI
International
westeraustralia.com
Baliberkarya.com - Internasional. Ibu kota negara bagian Australia Barat, Perth, telah dinobatkan sebagai kota dengan biaya hidup termahal di belahan selatan Khatulistiwa dan nomor 22 termahal di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara rutin oleh Numbeo.com, untuk sekali makan di sebuah restoran tidak terlalu mewah di Perth dibutuhkan uang sebanyak 15 dolar Australia atau sekitar Rp147 ribu. Sementara di McDonald's per orang bisa menghabiskan 10 dolar Australia atau sekitar Rp98 ribu.
Survei ini juga mendata harga sayur, daging, telur, ongkos transportasi umum, bahan bakar, sewa rumah/apartemen per bulan, baju, serta rata-rata pengeluaran bulanan.
Disebutkan, per Juli 2016, biaya makan di restoran di Perth 31,1% lebih mahal daripada di Sydney. Secara keseluruhan ongkos hidup di kota yang pernah sangat melejit ekonominya berkat industri tambang itu 1,82% lebih tinggi daripada di Sydney, atau lebih tinggi dibandingkan kota manapun di Australia.
Menurut Numbeo.com, pengeluaran seorang lajang di kota ini mencapai 1.257 dolar Australia atau sekitar Rp12,3 juta per bulan. Sementara untuk keluarga dengan dua anak akan menghabiskan 4.522 dolar Australia atau sekitar Rp44,4 juta per bulan, itu pun belum termasuk biaya sewa akomodasi.
Temuan menarik lainnya adalah ternyata di Perth, harga sebungkus rokok merek Marlboro adalah yang termahal nomor dua di dunia dari keseluruhan 409 kota yang disurvei. Harga sebungkus rokok mencapai 25 dolar Australia atau sekitar Rp245 ribu.
Pemeringkatan biaya hidup ini disusun berdasarkan pendapat dari ratusan responden, sehingga terkadang data harga tidak bisa benar-benar mencerminkan pengeluaran riil seseorang yang tinggal di kota tersebut.
Sebagai contoh, harga satu kilogram pisang di Perth disebut 4,25 dolar Australia atau sekitar Rp42 ribu, padahal di banyak toko besar dan pasar tradisional harga buah yang satu itu hanya berkisar 1 hingga 2 dolar Australia. Demikian pula dengan komponen sewa apartemen/unit/rumah.
Apartemen tiga kamar di luaran pusat kota Perth disebut mencapai 1.882 dolar Australia atau sekitar 18,5 juta per bulan. Pada kenyataannya, berkat melesunya pasar properti dan menurunnya angka mahasiswa yang terdaftar di lima universitas di Perth, harga sewa tahun ini turun sangat signifikan.
Penurunan terjadi bahkan hingga 200 dolar Australia (Rp1,9 juta) per bulan, tergantung lokasi, fasilitas rumah, dan durasi kosongnya properti tersebut. (BB/inilah).
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
EKONOMI Lainnya :
Rabu, 06 Juli 2016
Waspada Investasi dan Pinjol Ilegal, Rai Wiraja Sebut Berbagai Cara untuk Mencari Korban Dijadikan Mangsa
Rabu, 06 Juli 2016
OJK Bali Beri Edukasi Keuangan Kepada 1000 UMKM di Kabupaten Jembrana 2024
Rabu, 06 Juli 2016
Pasar Umum Negara Sebagai Pusat Niaga dan Ikon Wisata
Rabu, 06 Juli 2016
OJK dan BI Bali Kolaborasi Gerakan Bersama Edukasi Pelindungan Konsumen
Berita Terkini
Terpopuler
-
-
-
-
-
-
-
-
