HUT Kota Tabanan ke-525

Koster : Pembangunan Daerah Tabanan Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana

  30 November 2018 OPINI Tabanan

Humas Provinsi Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Masyarakat Tabanan wajib ikut membangun komitmen bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah Tabanan tetap harus berlandaskan Tri Hita Karana, karena salah satu dimensi masyarakat sejahtera adalah kehidupan sosial yang damai, dan harmonis dalam tatanan lingkungan alam yang aman, nyaman dan lestari sebagaimana hakekat pembangunan itu sendiri. 
 
 
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya saat menghadiri perayaan HUT ke 525 Kota Tabanan, di Gedung Ketut Mario, Tabanan, Kamis (29/11) malam.
 
Pelaksanaan pesta rakyat malam puncak peringatan HUT ke 525 Kota Tabanan yang dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny. Putri Suastini Koster, Kepala DPRD Bali, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan serta ratusan warga Tabanan ini menunjukkan betapa cintanya warga Tabanan terhadap daerahnya.
 
 
 
Pada pelaksanaan pesta rakyat malam puncak peringatan HUT ke 525 Kota Tabanan ini juga diserahkan bantuan dana kepada siswa kelas VII salah satu SMP di Tabanan yang tergolong kurang mampu, bahkan saat ini siswa bersangkutan hanya tinggal bersama nenek, kakek, bibi dan kakaknya saja. Tak ketinggalan Gubernur Wayan Koster dan Ny. Putri Suastini Koster juga memberikan sejumlah uang tunai sebagai bentuk bantuan yang diharapkan mampu meringakan biaya pendidikannya.
 
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya mengajak masyarakat Tabanan untuk ikut bertanggung jawab menjaga Tabanan sebagai rumah yang SERASI. 
 
 
"Banggalah sebagai warga Tabanan, jagalah Tabanan karena Tabanan adalah rumah kita," ungkapnya.
 
Melalui momentum ini, Gubernur Koster mengajak seluruh masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Tabanan untuk selalu menjaga kondusifitas dan solidaritas antar seluruh komponen yang ada di masyarakat, karena menjaga Bali agar kuat dan utuh diperlukan masyarakat yang bersatu dan terhimpun dalam wadah kegotong royongan.(BB)