Komnas PA RI Apresiasi Tindakan Polisi di Jembrana

  01 Mei 2017 TOKOH Jembrana

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Republik Indonesia Arist Merdeka Sirait, sangat mengapresiasi tindakan polisi di Jembrana, terutama Polsek Mendoyo.
 
Apresiasi dari Arist tersebut berkaitan langkah jajaran Polsek Mendoyo yang rutin melaksanakan kegiatan yustisi dengan menyasar tempat-tempat rawan dan sepi yang kerap dijadikan tempat-tempat nongkrong anak-anak muda. 
 
Dimana dalam giat tersebut jajaran Polsek Mendoyo mengamankan dua gadis dibawah umur sedang duduk-duduk di tempat gelap dan sepi saat tengah malam dikerumuni enam pemuda mabuk.
 
Arist Merdeka Sirait kepada wartawan Baliberkarya.com melalui telpon, Senin (1/5/2017) malam mengatakan, dirinya sempat membaca pemberitaan di media online terkait tidakan polisi Jembrana tersebut.
 
Menurutnya itu langkah yang tepat dan wajib dilaksanakan oleh pihak kepolisian sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap anak, termasuk mencegah secara dini kasus kejahatan sexual terhadap anak.
 
"Langkah ini sebenarnya yang saya tunggu-tunggu karena saya yakin langkah yang dilakukan polisi di Jembrana ini mampu menekan kasus kejahatan sexual terhadap anak,” terang Arist.
 
Karena itu pihaknya memberikan aprsiasi setinggi-tingginya kepada polisi di Jembrana dalam hal ini Polsek Mendoyo. Dia berharap langkah yang dilakukan Polsek Mendoyo bisa dilakukan Polsek-Polsek lain di Jembrana, termasuk kesatuan kepolisian di seluruh Indonesia.
 
Lanjut Arist langkah polisi di Jembrana ini sesuai harapannya saat bertemu dengan Kapolres Jembrana setahun lalu, terkait tingginya kasus kejahatan sexual terhadap anak di Jembrana.
 
"Saat bertemu dengan Kapolres Jembrana setahun lalu, saya meminta langkah kongkrit dari pihak kepolisian di Jembrana untuk menekan angka kekerasan sexual terhadap anak,” ujarnya.
 
Saat itu dia mendorong diberlakukan jam keluarga dan tindakan kepolisian menggiatkan patroli malam ke tempat-tempat sepi yang kerap dijadikan tempat nongkrong para muda-mudi.
 
Termasuk yustisi ke tempat hiburan malam, tempat kos serta tempat-tempat lainnya. Himbauan tersebut menurut Arist telah menjadi kesepakatan dengan Kapolres Jembrana saat itu.
 
"Rupanya harapan saya dilaksanakan sungguh-sungguh oleh polisi di Jembrana. Saya sangat mengapresiasinya,” imbuhnya.
 
Terbukti menurutnya, angka kejahatan sexual terhadap anak di Kabupaten Jembrana sejak setahun ini sangat menurun drastis. Dirinya mengaku memantau perkembangannya melalui media online.
 
"Kalau dulu angka kejahatan sexual terhadap anak di Jembrana sangat tinggi. Bahkan ada pelakunya adalah seorang guru yang mengkoskan muridnya agar bisa bebas melakukan hubungan sexual. Tapi sekarang sudah bisa ditekan,” tuturnya.
 
Jaringan prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur juga perlu diantisipasi oleh polisi dan semua pihak. Menurutnya dalam kasus kejahatan sexual terhadap anak yang terpenting bukan penegakan hukum melainkan pencegahan dini.
 
"Penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah juga sangat penting dilakukan oleh polisi untuk menekan kasus ini. Sekali lagi kami sangat mengapresiasi langkah polisi di Jembrana,” tutupnya.(BB)