Ketua Pansel: Seleksi Pegawai RS Bali Mandara Tetap Berlanjut!

  19 April 2017 TOKOH Denpasar

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Adanya beberapa pengaduan melalui media sosial maupun posko pengaduan Komisi I DPRD Bali terkait rekrutmen pegawai RS Bali Mandara, memunculkan rekomendasi dari DPRD Bali untuk menunda proses tahapan seleksi berikutnya.
 
Namun Ketua Panitia Seleksi Rekrutmen Pegawai RS Bali Mandara Cokorda Ngurah Pemayun menegaskan pelaksanaan proses seleksi akan tetap berlanjut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Hal tersebut ia sampaikan dalam Press Conference yang dilaksanakan di Ruang Press Room Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (19/4/2017).
 
“Kita bukannya melawan, penundaan ataupun diulang itu tidak bisa kita laksanakan karena kita ada schedulenya dan kalau ini kita tunda maka akan memunculkan persoalan yang lebih besar, kalau mereka minta data yang lulus kita akan kasi,” tegas Pemayun.
 
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat 2 rekomendasi yang diberikan oleh DPRD Bali yakni meminta data peserta yang lulus dan menunda proses tahapan seleksi. “Rekomendasi yang kita terima merupakan surat formal yang ditandatangani oleh Ketua DPRD, nanti untuk prosesnya silahkan tanyakan langsung ke Dewan tersebut,” imbuh Cok Pemayun yang juga Sekdaprov Bali itu.
 
Cok Pemayun juga menjelaskan proses dalam pelaksanaan tes wawancara yang menurutnya tidak ada subyektifitas dalam pelaksanaan tes wawancara tersebut. “Kami memiliki standar, kami juga punya takaran karena kami yang membutuhkan mereka jadi saya rasa tidak ada subyektifitas dalam pelaksanaan tes tersebut,” pungkasnya.
 
Ditambahkan Pemayun, dalam proses rekrutmen tersebut pihaknya sudah melaksanakan sesuai ketentuan dan dalam prosesnya terdapat 4 tahapan test yakni administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD), wawancara dan kesehatan. Dan bahkan dalam pelaksanaannya segala perubahan yang dilakukan juga sudah dilakukan koordinasi dan sosialisasi guna meminimalisir permasalahan.
 
Sekretaris daerah Provinsi Bali ini juga menegaskan bahwa penilaiannya tidak saja berdasarkan atas ke 4 hal tersebut tetapi juga melihat performance yang diwawancarai termasuk etika dan tata karma peserta.
 
“Jadi bisa kalian bayangkan bagaimana hasilnya, walaupun dalam tes CAT mereka nilainya bagus namun performancenya atau etika dan tata kramanya kurang, apa itu yang kita cari?, kita mencari yang terbaik, baik itu secara akademisnya maupun performance dan etikanya,” imbuhnya.
 
Lebih lanjut dijelaskan Pemayun, pihaknya sampai saat ini belum ada menerima keluhan dari peserta yang tidak lulus, termasuk juga dari Ombudsman. Bahkan dari Komisi I DPRD Bali yang membuka Posko pengaduan juga menurut pengakuannya belum ada penyampaian keluhan. Namun, walaupun demikian, ia menegaskan pihaknya selalu siap untuk dikritik dan juga selalu terbuka terhadap hasil dari tes tersebut.
 
“Jika peserta ingin melihat langsung hasilnya bisa di cek di BKD Provinsi Bali,” tegasnya. (BB)