Kecewa Karangasem Masih

Kalahkan Mas Sumatri Harus Calon 'Lebih Kuat' Finansial dan Berani "Puputan"

  04 Juli 2019 POLITIK Karangasem

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Meski Karangasem sudah berkali-kali ganti tampuk kepemimpinan, namun sayang sampai saat ini kabupaten paling timur Pulau Bali itu masih menyandang daerah miskin di Bali. Masyarakat Karangasem berharap Pilkada Karangasem 2020 ini bisa menghadirkan sosok pemimpin yang benar-benar bisa mengubah daerah ini menjadi lebih maju dan sejahtera. 
 
 
Ada nada kekecewaan terhadap kemimpinan saat ini yang dianggap sebagian pihak belum mampu berbuat banyak membawa Karangasem keluar dari label "daerah miskin". 
 
Disisi lain, kabupaten Karangasem tercatat sebagai salah satu dari 6 daerah di Bali yang akan menggelar Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak pada 2020 mendatang. Selain Petahana yakni Bupati Karangasem sekarang yakni IGA Mas Sumatri, sejumlah kandidat pun sudah mulai menunjukkan taringnya untuk bertarung dalam hajatan lima tahunan tersebut.
 
Dari sisi peta dan kekuatan politik, Bupati Karangasem saat ini IGA Mas Sumatri yang juga dipastikan kembali maju sebagai calon bupati petahana masih dianggap cukup kuat, termasuk juga dari sisi finansial.
 
"Jika ingin ada perubahan di Karangasem, calon penantang petahana harus juga sama-sama kuat atau bahkan harus lebih kuat dan lebih berani. Jadi harus siap tempur," kata tokoh masyarakat Karangasem Nyoman Purwa Ngurah Arsana, Rabu (3/7/2019).
 
Ket Foto: Anggota DPRD Bali terpilih Nyoman Purwa Ngurah Arsana
 
Purwa Arsana yang lolos dan terpilih untuk DPRD Bali periode 2019-2024 dengan mengantongi 14.054 suara dapil Karangasem dari PDI Perjuangan itu mengungkapkan calon bupati lawan tanding Mas Sumatri haruslah orang yang siap "puputan" tapi bukan mengejar jabatan melainkan "all out" untuk mensejahterakan warga Karangasem.
 
 
"Kalau tidak punya strategi dan modal finansial kuat jangan mimpi di siang bolong mau jadi calon Bupati Karangasem. Harus all out demi rakyat bukan mengejar jabatan," kata tokoh asal Jero Kanginan, Desa Bugbug, Karangasem ini.
 
Untuk itu, mantan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2004-2009 ini menegaskan calon bupati lawan tanding petahana juga harus siap dari sisi finansial atau biaya politik. 
 
"Jangan sampai ngos-ngosan di tengah jalan. Ibaratnya, logistik harus siap selalu," tegas Tokoh Karangasem jebolan Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar.
 
 
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 23 September 2020. Selain Karangasem, di Bali sendiri tercatat lima daerah lainnya yang akan menggelar Pilkada Serentak yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Bangli.(BB).