Jurnalis di Bali Galang Bantuan Kemanusiaan untuk Korban 'Gempa Palu'

  03 Oktober 2018 PERISTIWA Denpasar

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Jurnalis di Bali yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar membuka posko kemanusian Bali Peduli Palu untuk korban gempa Palu, Sigi, Donggala, Sulawesi Tengah. 
 
 
Posko ini mulai berjalan pada Senin (1/10/2018). Ketua AJI Denpasar Nandhang Astika mengatakan posko ini hadir untuk merespon banyaknya warga yang ingin berdonasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah tapi belum tahu diarahkan ke mana.
 
"Tentu posko ini hadir sebagai bentuk kepedulian warga, selain itu banyak yang mau membantu tapi tidak tahu harus diarahkan ke mana," kata Nandhang Rabu (3/10/2018). 
 
 
Posko Bantuan beralamat di Sekretariat AJI Denpasar, Jalan Narakusuma Nomor 64 B, Tanjungbungkak Denpasar. Selain posko AJI juga menerima donasi melalui rekening. 
 
 
Bagi yang hendak berdonasi melalui rekening dapat dikirimkan melalui rekening BCA dengan nomor 7725341954 atas nama I Wayan Erwin Widyaswara dan Rekening BNI nomor 0354441806 atas nama Rizal Fanany. Sedangkan nomor kontak yang bisa dihubungi adalah  082213114411 (Rizal Fanani), 087862794881 (Robi Gamar), 081239644242 (Nandang Astika) dan 082247054097 (Erwin W).
 
"Kami membuka alternatif untuk menyumbang secara langsung dan via rekening. Saat ini masih diprioritaskan bantuan berupa uang tunai," kata Nandhang.
 
 
Sementara itu kordinator posko Bali Peduli Palu Rizal Fanany mengatakan untuk sementara posko akan dibuka selama dua minggu sambil menunggu perkembangan untuk diperpanjang atau tidak. 
 
 
Saat ini posko yang ada di Bali terus berkoordinasi dengan pengurus AJI Palu untuk mengikuti perkembangan di lapangan. Setelah tiga hari dibuka donasi yang telah berhasil terkumpul lebih dari Rp.10 juta.
 
Kondisi lapangan dan jumlah donasi akan dijadikan pertimbangan apakah nantinya donasi diantarkan secara langsung atau ditransfer ke AJI Palu. "Saat ini posko fokus mengumpulkan donasi, sambil mempertimbangkan kondisi yang terus berkembang untuk memutuskan apakah bantuan akan diantarkan langsung atau ditransfer saja," pungkas Fanany. (BB)