Dari Ikrar Bersama

Jelang Pilkada, Tokoh Agama di Bangli 'Ikrar' Jaga Kamtibmas

  26 Februari 2018 TOKOH Bangli

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.hum.,M.Kn, mengajak seluruh masyarakat Bangli, tanpa melihat suku, ras dan agama (Sara) untuk bersama menjaga agar Bangli selalu dalam suasana aman dan kondusif.
 
 
 
Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar, saat penandatanganan ikrar bersama para tokoh agama dalam menjaga Kamtibmas diwilayah Kabupaten Bangli, Senin (26/2). 
 
Acara yang dipusatkan diwantilan Desa Wisata Penglipuran, Kubu, Bangli, juga dihadiri oleh Kapolres Bangli AKBP. I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, SIK.,MAP, Kodim 1626 Bangli Letkol. Cpn. Andy Pranoto, M.Sc, Ketua Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bangli Drs. Nyoman Sukra serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
 
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menyampaikan, selama ini kerukunan umat beragama di Kabupaten Bangli sudah berjalan dengan baik. 
 
"Tepo salero, tatwam asi, kita rasakan sudah baik. Untuk itu melalui kegiatan ini Bupati Made Gianyar mengajak masyarakat bisa deteksi dini paham redikalisme dan mencegah hal-hal yang bisa memecah belah kerukunan umat. Intinya kegiatan ini untuk mempertahankan dan meningkatkan kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena apabila sudah aman, sudah nyaman mau ngapain saja pasti bisa. Mau kesekolah enak, mau  kerumah sakit enak, mau bertani enak. Intinya kalau sudah aman dan nyaman semua pasti bisa dicapai,” jelasnya.
 
Sementara itu Kapolres Bangli AKBP. I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom pada kesempatan itu mengajak seluruh tokoh agama dan masyarakat yang ada di Bangli untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama. 
 
 
 
Apalagi belakangan banyak terjadi tindakan-tindakan profokatif disejumlah daerah seperti pengrusakan arca disalah satu pura. Padahal arca tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kemudian penyerangan disalah satu gereja yang sampai  melukai tokoh agama dan intimidasi yang dilakukan oleh seseorang kepada ulama disalah satu pesantren. 
 
“Ini yang harus menjadi atensi kita bersama, agar tidak sampai terjadi di Bangli,”jelasnya.
 
Sementara itu Ketua FKUB Bangli yang juga Ketua PHDI Bangli Nyoman Sukra pada kesempatan itu menjelaskan, terkait dengan kegiatan hari suci Nyepi yang kebetulan bersamaan dengan hari suci Saraswati sudah diputuskan oleh sulinggih. Bahwa perayaan Nyepi berjalan seperti biasa. Sedangkan Saraswati dilaksanakan sebelum jam enam pagi. 
 
“Jadi tanggal 17 Maret jam enam pagi sudah dimulai catur brata penyepian. Sedangkan Saraswati berlangsung sebelum jam enam pagi. Untuk surat edaran segera menyusul,”jelasnya.
 
Dijelaskan juga, untuk dispensasi bagi yang punya bayi, yang punya keluarga sakit atau mau melahirkan saat Nyepi, itu sudah diatur. Dispensasinya sudah ada di kelihan banjar dan akan diatur oleh pecalang. 
 
 
 
“Jadi kegiatan Nyepi tidak akan terganggu. Mudah-mudahan juga tidak ada yang mengganggu,”harapnya.
 
Terkait dengan pelaksanaan pilkada, ia menegaskan, bahwa FKUB sudah bersepakat bahwa tempat suci hanya untuk kegiatan keagamaan. Tidak boleh ada kegiatan kampanye. Sedangkan untuk malam pengerupukan, karena ada simbol ogoh-ogoh, pihaknya juga menghimbau agar ogoh-ogoh tidak ditunggangi atau dipakai sarana kegiatan politik. 
 
“Kami sudah sampaikan himbauan kepada bendesa, saat pengerupukan tidak boleh mempergunakan atribut partai atau calon. Etikanya ogoh-ogoh wujudnya adalah  bhuta kala tidak boleh wujud calon dan berkaitan dengan pilkada. Tidak boleh ada minum-minuman keras dan tidak boleh mengarak ogoh-ogoh melewati wilayah banjar atau desa. Itu tanggung jawab pecalang dan sekaa teruna,”pungkasnya.(BB)