Jalan Putus Tanpa Rambu, Pengendara Mobil “Nyaru” Melintas

  10 Maret 2018 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Pengerjaan proyek gorong-gorong yang berlokasi di jalan barat Kantor Bupati Jembrana menuju Jalan Merak, Negara belakangan ini dikeluhkan sejumlah pengguna jalan.
 
 
Pasalnya, proyek yang tidak diketahui pelaksanaannya dan sumber anggaran lantaran tidak ada papan informasi proyek, diduga dikerjakan secara asal-asalan dan kurang profesional karena tidak memperhitungkan pengguna jalan terutama pengendara mobil.
 
Pengerjaan proyek dengan membongkar gorong-gorong di dekat rumah makan ayam “Beten Duren” tersebut tidak memberikan jalan untuk pengendara mobil melintas. Jalan dibongkar untuk memperbaiki gorong-gorong hanya menyisakan untuk pengendara sepeda motor melintas.
 
 
Padahal jalan tersebut merupakan kawasan padat arus lalulintas dan menjadi lintasan sejumlah pegawai Pemkab Jembrana dan masyarakat umum yang mengendarai mobil. 
 
 
Parahnya lagi, pihak pelaksana proyek tidak memasang rambu tanda jalan tidak bisa dilintasi atau jalan putus, sehingga banyak pengguna jalan yang menggunakan mobil arus putar arah kembali karena tidak bisa melintas.
 
Pantauan Baliberkarya.com Jumat (9/3) siang, sedikitnya ada 15mobil yang terlanjur melintas di jalan tersebut yang harus memutar arah kembali lantaran tidak tahu jika jalannya putus.
 
 
“Seharusnya, pihak pelaksana proyek memasang rambu di pertigaan bagian timur dan pertigaan bagian barat jalan. Jadi masyarakat yang melintas dengan mengendarai mobil tidak “nyaru” kan kasihan harus putar arah lagi,” ujar Gede Bawa, salah satu warga yang kebetulan melintas dengan mengendarai mobil.
 
 
Dikonfirmasi kepada pihak pelaksana proyek, Sabtu (10/3) di lokasi tidak ada seorang pun pihak pelaksana proyek. Yang ada hanya sejumlah pekerja yang sedang melakukan penggalian gorong-gorong.
 
“Saya tidak tahu siapa nama pemborongnya pak, saya hanya disuruh menggali saja dengan upah harian. Saya juga sudah sampaikan ke mandor agar dibuat rambu-rambu. Soalnya saya sering kena marah dari pengendara mobil karena tidak bisa melintas dan terlanjur lewat,” ujar salah seorang pekerja yang mengaku berasal dari Jawa Timur ini.(BB)