Bermain di "Dua Kaki" Akan Dikenai Sanksi

Hindari Kader Bermain "Dua Kaki", Demokrat Gelar Rapat Dewan Kehormatan

  11 Oktober 2016 POLITIK Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Suhu politik jelang Pilkada Buleleng semakin hari semakin menghangat. Tarik menarik dukungan antar kader partai baik yang mendukung pertahana atau incumbent Paket PASS dengan Paket Surya semakin seru.
 
Saking seru dan seksinya ekstalasi Pilkada Buleleng sehingga menggoda para kader partai diam-diam bermain di "dua kaki" yakni mendukung kedua kandidat baik Paket PASS (Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra) dan Paket Surya (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya) yang berebut kekuasaan di "Bumi Panji Sakti".
 
Untuk mengantisipasi dan menghindari pengurus DPC dan DPD Partai Demokrat Bali bermain di "dua kaki" dalam Pilkada Buleleng akhirnya partai besutan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudoyono (SBY) hari ini menggelar rapat khusus yakni Rapat Dewan Kehormatan di Kantor DPD Partai Demokrat di Renon, Denpasar.
 
"Iya memang tadi kita rapat untuk mengantisipasi dan menghindari para kader baik pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat bermain di dua kaki dalam Pilkada Buleleng," ucap Ketua DPD Partai Demokrat, Made Mudarta saat dihubungi, Selasa (11/10/2016).
 
Mudarta mengaku dalam Rapat Dewan Kehormatan kali ini dipimpin oleh Putu Suasta selaku Ketua Dewan Kehormatan DPD Partai Demokrat Bali yang juga dihadiri Sekretaris Dewan Kehormatan DPD Demokrat Bali Anak Agung Ngurah Rai Santika serta Para pengurus DPD Partai Demokrat Bali lainnya.
 
"Rapat tadi dari siang hari sekitar pukul 13.00 Wita sampai sore tadi sekitar pukul 16.00 Wita di Kantor DPD Partai Demokrat," ungkap politisi muda tersohor itu.
 
Rapat Dewan Kehormatan yang digelar khusus ini, kata Mudarta, untuk menindaklanjuti laporan dari beberapa kader Partai Demokrat di Kabupaten Buleleng bahwa ada pengurus dan anggota fraksi yang tidak menjalankan instruksi partai untuk mendukung dan memenangkan Paket SURYA dalam Pilkada Buleleng
 
"Nanti mereka (kader dan anggota fraksi) akan dipanggil Dewan Kehormatan. Bahkan, beberapa Fraksi di DPRD buleleng dan pengurus Partai Demokrat Buleleng akan diperiksa dan dimintai keterangan. Tentunya nanti ada sanksi ringan, sedang, dan berat," ungkap Mudarta.
 
"Dalam minggu depan mereka akan dipanggil. Satu sama lain khan saling tahu mana yang tidak pernah aktif dan tidak pernah datang dalam suatu kegiatan atau pasiflah. Nanti yang membelot dan bermain di dua kaki akan ketahuan nantinya," terangnya.
 
Mudarta beralasan penindakan terhadap kader partai yang bermain di dua kaki dan membelot ini dilakukan untuk menjaga kewibawaan partai. Jika nanti ada kader dan pengurus partai berlambang mercy itu Terbukti menyimpang, membelot dan pasif maka akan ditegur sebelum dikenai sanksi.
 
Terkait hasil survey dari lembaga survey yang kredibel berdasarkan data terakhir kedua kandidat yang bersaing menunjukan survey Paket Surya, ujar Mudarta, trendnya naik dan sudah mendekati angka 30 persen. Sementara untuk paket PASS atau pertahana dalam survey mengalami penurunan trend yakni turun drastis di kisaran mendekati angka 40 persen.
 
"Dalam survey swing votter menunjukan kisaran 25,5 persen. Jika incumbent atau pertahana survenya dibawah 50 persen biasanya berbahaya bagi incumbent untuk mempertahankan kursi jabatannya," pungkasnya.(BB).