Bunda Literasi Denpasar Buka Program SSEC dan Workshop Permainan Tradisional
HIBURANMinggu, 05 Mei 2024
Hati-hati! Ternyata, Jembrana Kini Rawan Rabies
09 Maret 2017
PERISTIWA
Jembrana
Istimewa
Baliberkarya.com-Jembrana. Bahaya penularan rabies di Jembrana ternyata kian mengkawatirkan. Kasus gigitan positif rabies khususnya pada hewan penular rabies (HPR) jenis anjing kembali terjadi di dua desa yakni Desa Yehsumbul, Mendoyo dan Desa Tukadaya, Melaya.
Hingga saat ini, di Jembrana tercatat ada 23 warga yang menjadi korban gigitan anjing liar. Lima kasus diantaranya dinyatakan positif rabies.
Selain itu, pada Rabu (1/3) juga anjing milik Made Nesa di Banjar Sarikuning Tulungagung, Desa Tukadaya, Melaya dinyatakan positif rabies setelah menggigit tiga orang termasuk pemiliknya.
Bahkan menurutnya, di dua desa tersebut sudah ditemukan dua kali kasus gigitan positif rabies, sehingga pihaknya menetapkan dua desa tersebut sebagai zona merah rabies.
Sebelumnya, di dua desa ini juga ditemukan gigitan positif rabies, yakni pada bulan Februari lalu. Namun telah dilakukan eliminasi dan vaksninasi oleh instansi terkait.
BACA JUGA : Beh! Bonsai, Tupai dan Kura-Kura Bulus Diselundupkan dari Jawa ke Bali
Kasus gigitan positif rabies teranyar terjadi pada Sabtu (4/3) lalu di Banjar Pangkung Jelati, Desa Yeh Sumbul, Mendoyo. Dimana anjing peliharaan Luh Suryanti tiba-tiba mati sehari setelah menggigit empat orang.
BACA JUGA : Bawa Kabur Mobil Sendiri Kok Ditangkap Polsek Gilimanuk. Begini Kisahnya!
Dari hasil test sampel otak kedua anjing tersebut di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar dinyatakan positifi rabies, padahal anjing peranakan dewasa tersebut dua minggu sebelumnya telah divaksinasi.
Kebid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Anak Agung Mahadikara dikonfirmasi membenarkan adanya kasus gigitan anjing positif rabies.
BACA JUGA : Mih Dewa Ratu! Made Sumantra Bersila Gantung Diri di Plangkiran
"Kami langsung melakukan tindakan vaksin dan eliminasi di dua desa tersebut untuk mencegah kasus serupa terjadi kembali," terangnya, Kamis (9/3/2017).
Termasuk pihaknya juga mengambil sample otak anjing yang dieliminasi untuk diperiksa di laboratorium Denpasar. Namun hasil tesnya semua dinyatakan negatif rabies.(BB).
Kamis, 09 Maret 2017
Kamis, 09 Maret 2017
Kamis, 09 Maret 2017
Kamis, 09 Maret 2017