Pilkada Karangasem 23 September 2020

Hasil Survey Tinggi, Artha Dipa Dipinang PDIP Dipaketkan dengan Gede Dana

  16 Januari 2020 POLITIK Karangasem

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa bak "gadis cantik" yang jadi perhatian dan rebutan sejumlah parpol. Politisi senior asal Banjar Pakel, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem yang awalnya bergabung ke Partai Golkar sempat menjadi Dewan Penasihat Partai NasDem Karangasem dan berpaket dengan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri. 
 
 
Belakangan Artha Dipa bahkan menyatakan kembali ke "kawitan" yakni bergabung kembali dengan Partai Golkar. Mantan Kepala Bappeda Karangasem ini bahkan sempat mengikuti penjaringan dan mengambil formulir di Partai Golkar.
 
Artha Dipa bahkan awalnya berkeinginan maju di Pilkada Karangasem melalui partai berlambang beringin. Terbukti, sebagai bentuk keseriusannya sewaktu pengambilan formulir, Artha Dipa bersama pendukungnya berjalan kaki menuju Sekretariat Partai Golkar Karangasem.
 
Namun belakangan Artha Dipa mencabut formulir penjaringan yang telah diserahkan ke sekretariat Partai Golkar Karangasem. Langkah cepat Wakil Bupati Karangasem periode 2016-2021 itu tentu saja membuat geger sejumlah kalangan, termasuk warga di "Bumi Lahar" tersebut. 
 
Usut punya usut, hal itu dilakukannya lantaran apa yang dilakukan Artha Dipa itu bukan tanpa alasan yang matang. Sejumlah kalangan internal politisi gaek tersebut menyebutkan, tidak adanya ketegasan dan perhatian dari partai yang menjadi harapanya menyebabkan Artha Dipa membatalkan harapannya pada Partai Golkar.
 
Mundurnya Artha Dipa yang banyak menjadi harapan warga Karangasem dan memulai karirnya dari pejabat birokrat dari penjaringan Partai Golkar ini ternyata menyedot perhatian dan ditanggapi beragam dari sejumlah kalangan. Artha Dipa yang bukan anak kemarin sore dalam kancah politik itu juga banyak dipuji dalam memainkan bidak catur politik.
 
 
"Pak Artha Dipa tak akan goyah dengan berbagai komentar. Apalagi Pak Artha Dipa itu bukanlah politikus kemaren sore. Dia tahu memainkan perannya dan sekaranglah waktunya," ucap Mantan Kepala Desa Bukit yang juga mantan PNS, Pasek Yasa.
 
Terlepas dari polemik yang terjadi, orang di lingkaran Artha Dipa itu juga mengatakan kondisi riil yang saat ini tengah dialami masyarakat Karangasem sungguh tidaklah menguntungkan. Apalagi nanyak yang mempertanyakan tolok ukur keberhasilan pembangunan di Kabupaten paling Timur Pulau Bali dengan slogan “Spirit of Bali” tersebut. 
 
"Setiap tahun banyak warga Karangasem yang eksodus ke Denpasar dan Badung yang tidak laìn untuk mencari pekerjaan. Padahal kalau dilihat secara geografis, Karangasem itu mutiaranya ujung Timur pulau Bali yang sangat kental menjaga adat budayanya," ungkapnya.
 
Menurutnya, Karangasem juga memiliki berbagai potensi yang bisa digali dan dikembangkan, namun rupanya hal itu tidak dilakukan secara maksimal. Melihat kondisi ini, kedepan ia berharap akan lahir pemimpin baru di Karangasem yang bisa mengayomi sekaligus mensejahterakan masyarakat Karangasem. 
 
"Kapan pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kita perlu pemimpin baru yang bisa kerja, bukan hanya bisa beretorika tapi tanpa hasil dan hal ini merupakan aspirasi dari berbagai masyarakat Karangasem," sentilnya.
 
 
Melihat hasil survey yang tinggi dan banyaknya aspirasi dukungan ke Artha Dipa, membuat partai penguasa PDI Perjuangan berkeinginan meminangnya untuk dipaketkan dengan Gede Dana yang merupakan politisi asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem yang kini menjabat Ketua DPC PDIP dan sekaligus Ketua DPRD Karangasem 2019-2024. 
 
Jika tak ada perubahan, paket Gede Dana-Artha Dipa akan tarung seru yakni "head to head" melawan koalisi parpol non PDIP yang kemungkinan akan mengusung pasangan IGA Mas Sumatri-Made Sukerana atau IGA Mas Sumatri-I Nengah Sumardi di Pilkada Karangasem, 23 September 2020.(BB).