Gubernur Sampaikan Raperda Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun               

  20 Juni 2023 TOKOH Denpasar

Ket poto : Rapat Paripurna ke-19 DPRD Provinsi  Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar.   Dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali agar tetap lestari, Leluhur Bali memakai filosofi yang berorientasi nyegara gunung.  Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat membacakan Raperda Rancangan Peraturan Daerah tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, dalam Rapat Paripurna ke-19 DPRD Provinsi  Bali, Senin (19/6/2023).

Ia mengatakan, Bali dianugerahi kekayaan, keunikan, keunggulan, dan keindahan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali yang telah ada sejak berabad-abad. Alam Bali merupakan alam yang sangat indah berisi danau, sungai, laut/pantai, gunung dan pegunungan yang menjadi sumber kehidupan dan penghidupan secara turun-temurun sampai saat ini. Manusia Bali, secara historis dan sosiologis, adalah manusia unggul yang memiliki jati diri, integritas, dan kualitas dengan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang diterapkan sejak Tahun 2018 menjadi jawaban Bali Masa Kini dan Bali Masa Depan guna semakin memperkokoh komitmen penguatan dan pemajuan Kebudayaan Bali, meliputi: adat, tradisi, seni- budaya, dan kearifan lokal yang dijadikan sebagai hulu pembangunan.

“Guna menjaga eksistensi dan keberlanjutan kesucian, kelestarian, dan keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, maka Bali Masa Depan tidak boleh dilepas, bergerak tanpa arah,” kata Koster.

Ia menilai, sejak lama, Bali tidak memiliki haluan untuk menyelenggarakan pembangunan secara fundamental, komprehensif, dan berkelanjutan, berdimensi jangka panjang, minimum 100 Tahun (satu abad). Terlalu besar risiko yang dihadapi oleh generasi ke depan, bila tidak ada suatu arah dan strategi penyelenggaraan pembangunan untuk mewujudkan Bali Masa Depan yang mampu memenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berhadapan dengan segala permasalahan dan tantangan.

“Sebagai Pemimpin Bali saat ini, Saya memiliki tanggung jawab besar secara Niskala-Sakala, yang mewujud dalam keharusan bertindak untuk menyusun  Konsep Bali Masa Depan sebagai haluan pembangunan Bali dengan arah dan strategi yang jelas, terukur, dan berdimensi jangka panjang sampai 100 Tahun ke depan, demi kesucian dan keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, untuk kemuliaan generasi Bali sepanjang zaman. Konsep ini  dinamakan Haluan Pembangunan Bali Masa depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125,” ujarnya.                      

Konsep Bali Masa Depan ini menjadi haluan Pembangunan Bali yang bersifat ideologis; kultural, religius, dan nasionalis. Gubernur menyebutkan, tujuan Haluan Pembangunan Bali ini yaitu untuk memastikan kesucian dan keharmonisan unteng Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali terjaga dengan baik secara berkelanjutan. Pembangunan Bali dalam jangka waktu 100 Tahun ke depan, tidak boleh dibangun secara parsial, ego sektoral, serta ego wilayah, melainkan harus dibangun secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah: Satu Pulau, Satu Pola, dan Satu Tata Kelola. 

Ia menengaskan, Haluan Pembangunan Bali ini menjadi pedoman pembangunan Bali yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali dengan konsisten dan berkelanjutan secara Niskala-Sakala, serta didukung masyakarat Bali. (BB)