Gepeng di Ubud, Ditangkap Satu, Tumbuh Seribu

  08 November 2016 PERISTIWA Gianyar

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Ada gula ada semut. Mungkin peribahasa tersebut cocok di gambarkan untuk kawasan pariwisata Ubud. Kawasan dengan jumlah kunjungan wisata yang padat mengundang banyak orang untuk mengais rejeki di daerah tersebut. 
 
Seperti para gelandangan dan pengemis. Jumlah mereka seakan tak ada habisnya. Setiap dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) Kabupaten Gianyar mereka tak pernah jera.
 
Seperti yang dilakukan pada Selasa (8/11/2016). Setelah sebelumnya mereka sudah pernah diamankan dan dipulangkan ke daerah asal mereka di Munti Gunung Karangasem, kini mereka kembali terjaring razia. Kali ini tujuh orang dewasa terdiri dari tiga orang anak-anak berhasil ditangkap di kawasan Ubud.
 
Ditanya penyebabnya, menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar Dewa Gede Suartika mengatakan, karena Gianyar sebagai daerah tujuan wisatawan sangat menjanjikan untuk mengemis.  
 
Selain itu, terbentur adanya tradisi yang berkembang di kampung asal para gepeng, dan akibat pemberian yang diberikan masyarakat sehingga gepeng menjadi manja, makin malas dan keenakan melakoni pekerjaan sebagai pengemis, padahal dari segi usia dan fisik masih mampu untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Bahkan ada yang mengajak anak-anak yang seharusnya sekolah, untuk mendapatkan belas kasihan
 
“Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan apapun kepada para gepeng, karena justru membuat mereka makin manja dan tak pernah mau bekerja, apalagi mereka ada yang mengkkordinir,” tegas Suartika.
 
Selanjutnya para gepeng tersebut diberikan pembinaan lebih lanjut sebelum diserahkan ke kantor Dinas Sosial guna mendapat penanganan lebih lanjut. (BB)