Gelontorkan Bantuan 4,2 Miliar di Jembrana, Gus Adhi Harap Jangan "Bantuan Langsung Telah" Namun Sejahterakan Masyarakat

  25 Desember 2020 TOKOH Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) selaku Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan terus melakukan prinsip karya kekaryaan "Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe" dengan menggelontor program bantuan pertanian.

Wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi ini menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Jembrana yang diserahkan di aula Kantor Perbekel Desa Baluk, Kecamatan Negara,  Kabupaten Jembrana, Jumat (25/12/2020). Dalam kesempatan ini hadir pula Bupati Jembrana terpilih Nengah Tamba. 

Bantuan alsintan yang diberikan berupa Traktor Roda 4, Rice Transplanter, Combine Harvester, Corn Sheller, Power Threser. Bantuan ini dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan/Swasembada Pangan di Jembrana. Politisi senior asal Kerobokan ini berharap bantuan alsintan tersebut dapat digunakan dengan baik oleh para penerima untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. 

"Saya serahkan alat ini, semoga yang menerima bantuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan ini harus bermanfaat bagi masyarakat penerima," harap Gus Adhi.

Jangan jadi BLT yakni Bantuan Langsung Telah (artinya bantuan langsung habis/hilang. Kalau ada alat bantun yang dijual itu artinya menghilangkan aset negara dan akan saya laporkan ke kepolisian," tegas Gus Adhi mewanti-wanti.

Tak lupa, Gus Adhi juga selalu mengingatkan dan edukasi para petani agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengoptimalkan berbagai program bantuan yang diterima. Salah satunya bagaimana mengoptimalkan nilai ekonomi yang didapatkan dari penggunaan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) seperti traktor yang telah diberikan Gus Adhi kepada kelompok tani di seluruh Bali.

Pada kesempatan ini, Gus Adhi mengedukasi petani agar mampu punya mindset ekonomi keuangan pertanian dan mengajak petani berhitung untuk mendapatkan nilai ekonomi lebih tinggi dari bantuan alsintan yang diperoleh. Salah satu strateginya harus mampu menjalankan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan). 

Pria yang yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali mencontohkan sejumlah kelompok tani di Kabupaten Jembrana sudah berhasil menjalankan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan). Hal ini dilakukan bersama SOKSI Kabupaten Jembrana.

"Ada kelompok tani punya keuntungan per hari operator alat tanam padi sampai Rp 1 juta. Kalau ini dijalankan terus sangat baik. Semoga kelompok tani yang lain bisa melakukan hal yang sama," harap Gus Adhi.(BB).