Rai Mantra Tak Mungkin Lagi Kejar Materi

Dukung Rai Mantra, Pendiri Peradah: Pemimpin Terikat Materi 'Imposible Ajegkan Bali'

  18 Juni 2018 POLITIK Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Meski mendukung Rai Mantra, pentolan organisasi Swastika Bali yang juga selaku salah satu pendiri Peradah Indonesia, Tjok Surya menyatakan tidak mengetahui banyak rekam jejak Rai Mantra, lantaran ia sudah meninggalkan Bali sejak 2006, dan bekerja di Jakarta. 
 
Meski secara organisasi independen, namun anggota Swastika Bali bebas untuk menentukan pilihan politiknya. Menurut Tjok Surya, secara umum Swastika Bali menginginkan agar Bali ke depan dipimpin oleh figur yang terbaik, dan tergambar jelas dalam sosok Rai Mantra. 
 
Tjok Surya yang baru kembali ke Bali tahun 2017, mengaku mendengar dari media soal keberhasilan kepemimpinan Rai Mantra di Kota Denpasar. Untuk itu, ia menegaskan akan mendukung Rai Mantra yang berpasangan dengan Ketua Sudikerta (Mantra-Kerta) pada Pilgub Bali 2018. 
 
 
 
Walau kenal baik Koster, Tjok Surya tidak mungkin memilih ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu pada Pilgub Bali 2018. Ia justru lebih memilih Rai Mantra, karena diakuinya, secara moral Rai Mantra sudah tak diragukan lagi. 
 
Rai Mantra, menurut dia, tidak mungkin lagi memimpin untuk mengejar materi. Hal ini disebut Tjok Surya, sebagai modal penting bagi Rai Mantra dalam memimpin Bali lima tahun ke depan. 
 
 
"Secara materi, Pak Rai Mantra sudah miliki semua. Secara moral, saya yakin Pak Rai Mantra sudah sangat terbukti. Karena buah jatuh tidak pernah jauh dari pohon. Ini penting, modal besar dalam ajegkan Bali. Sebab Kalau masih terikat keinginan materi, imposible ajegkan Bali," pungkas Tjok Surya.(BB).‎