Bupati Bangli Terima Tim Penilai Provinsi Bali dalam Lomba GRSSI-B tahun 2017

  18 Agustus 2017 PERISTIWA Bangli

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Balibrekarya.com-Bangli. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan melalui berbagai kegiatan yang berdampak pada penurunan angka kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB), Jumat (18/8) RSUD Bangli terima rombongan Tim penilai GRSSI-B Provinsi yang di pimpin oleh Dr. I Made Laksmi Wati. Acara yang di pusatkan di ruang pertemuan RSUD Kabupaten Bangli dihadiri oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Bangli, Direktur RSUD Bangli, Para Dokter spesialis dan tenaga kesehatan di lingkungan RSUD Bangli.

Ketua tim penilai Dr. Laksmi Wati menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati Bangli dan RSUD Bangli telah berhasil meningkatkan statusnya dari Tipe C menjadi tipe B dan saat ini juga sudah menjadi pilihan rumah sakit pendidikan utama. Hal ini menjadi tanggungjawab dan resiko yang cukup besar karna tidak hanya menyandang status saja, karena hal itu akan berkaitan dengan bagaimana Output dari pada tenaga-tenaga kesehatan yang keluar dari RSUD Bangli nantinya, Jangan sampai ketika mereka keluar dilapangan tidak dapat melaksanakan tugasnya. Hal yang menjadi catatan penting adalah bagaimana penanganan ibu melahirkan dan bayi yang baru lahir dapat tertangani dengan baik dan langgkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan untuk dapat Menekan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) dapat diminimalisir dengan melibatkan semua unsur yang ada serta kesinambungan dalam pelayanan di rumah sakit terus ditingkatkan. Tentu hal ini tidak lepas dari peranan pemerintah Kabupaten untuk memberi suport baik dalam anggaran dan sebagainya sehingga kedepan RUD Bangli bisa berada di level yang lebih tinggi untuk kategiri GRSSI-B. “Penilaian kali ini bukan hanya untuk mengejar juara saj, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana program GRSSI-B dapat berjalan dengan baik sesuai dengan program pusat dan harapan kita bersama”tambahnya.

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar,SH.M.Hum.,M.Kn  dalam sambutannya menyampaikan pertemuan yang ke sekian kalinya haruslah ditandai dengan hal-hal yang kearah lebih baik, utuk urusan rumah sakit apapun dilakukan. Banyak proses telah dilewati dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menjadikan rumah sakit menjadi kebanggan masyarakat bangli, hal itu tidaklah muluk muluk karna sepanjang kepemimpinan saya selaku Bupati Bangli saat ini sudah bisa berbangga karna RSUD Bangli sudah meningkat levelnya dari Tipe C menjadi tipe B dan lebih bangga lagi RSUD sudah dipercaya menjadi Rumah Sakit Pendidikan utama. Berikutnya hasil akreditasi juga tidak mengecewakan. Saat ini kita berkumpul di ruangan ini untuk satu cita-cita pelayanan yang baik mulai berbagai tingkatan yaitu “bangunlah jiwanya dan bangunlah badanya”. Membangun Jiwanya adalah tugas Dinas Pendidikan dan membangun badannya adalah tugas tenaga kesehatan dan RSUD Bangli. GRSSI-B sangat penting untuk dilakukan mengingat dengan program tersebut sesungguhnya dalah program pemerintah untuk mencetak sumberdaya manusia yang berkualitas sejak awal. Bagaimana kesehatan ibu hamil serta bayinya, karna perkembangan otak bayi secara optimal terjadi selama dalam kandungan sampai masa lima tahun. Oleh karena itu kesehatan ibu hamil dan Bayi menentukan kualitas generasi kita dimasa depan. “Melalui program GRSSI-B ini kita berharap dapat menekan angka kematian Ibu (AKI) dan Kematian bayi (AKB) dengan pelayanan yang responsip sesuai prosedur pelayanan dengan mengadopsi perkembangan ilmu dan teknoligi dibidang kesehatan” harap made Gianyar.

BACA JUGA :
 
Direktur RSUD Bangli Dr. I Wayan Sudiana menyampaikan Gerakan Rumahsakit sayang Ibu dan Bayi sudah dilakukan setiap tahunnya, cuman tahun lalu di tahun 2016 tidak dilakukan dan di tahun ini dilakukan kembali, secara prinsip Kami RSUD Kabupaten Bangli secara standar dan bertahap telah kami penuhi fasilitasnya, setelah tim penilai datang melalkukan peninjauan tidak terlalu banyak koreksi yang harus dilakukan sehingga kedepan kami bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik lagi untuk masyarakat Bangli, seperti untuk ibu melahirka, menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan sebagainya. Dengan Motto GRSSI-B RSU Bangli yaitu (BAYI IMUT). “Tentu kami minta dukungan dan sport dari pimpinan karna  kekurangan-kekeurangan fasilitas yang ada di Kami baik itu sarana prasarana gedung maupun alat-alat kedokteran harus kami penuhi secara bertahap, sedangkan untuk tenaga Spesialis kami di RSUD Bangli sudah terpenuhi” Terang Dr. Wayan Sudiana. 

 

Lanjut dalam penialaian yang sudah kesekian kalinya kreteria yang dinilai adalah sistem pengelolaan ibu melahirkan dan bayi baru lahir dari masa nifas sampai sembuh, ada standar mereka yaitu sepuluh program yang harus dipenuhi dalam Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) Rumah Sakit. Yang salah satunya adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi, bagaimana ibu yang melahirkan di RSUD Bangli betul-betul aman, sehat dari masa nifas sampai sehat begitu pula bayi yang dilahirkan dapat dipastikan sehat. Langkah langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana meningkatkan koordinasi dan komunikasi secara intens antara puskesmas dan tenaga kesehatan baik bidan ditingkat desa, bagaimana prosedurnya, serta memantau tindakan apa yang sudah dilakukan, setelah tiba di RSU Bangli bisa dilakukan tindakan yang tepat. Berkoordinasi dengan Dr. Spesialis merupakan hal yang harus dilakukam sehingga ketika pasien yang dirujuk dari desa dan puskesmas kita sudah siap menanganinya. Lebih lanjut penilaian GRSSI-B ini dinilai oleh unsur yang terintegrasi baik itu Provinsi  baik dari unsur Kebidanan, Anastesi, unsur PMI dan PKK. “Dari penilaian GRSSI-B Rumah Sakit Umum Bangli terakhir sudah meraih prestasi lima besar dan target di tahun 2017 ini Kita bisa masuk tiga besar” tambahnya.(BB)