Berbaur Bareng Para "Rare Angon", Sudikerta Tutup Mel Tanjung Kite’s Festival

  05 September 2016 TOKOH Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Wakil Gubernur bali mengapresiasi kedisiplinan para pecinta layang layang yang biasa disebut rare Angon pada Lomba Layang-layang Mel Tanjung Kite’s Festival VIII Tahun 2016  yang digelar di Pantai Mertasari,yang telah dilaksanakn sejak tanggal 20-21 Agustus. Hal tersebut mengundang apreasiasi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, yang disampaikan dalam acara penutupan sekaligus penyerahan hadiah pemenang lomba yang dilaksanakan di areal Pantai Mertasari, Sanur Kauh Denpasar, Minggu (3/9/2016).

"Saya bangga pada seluruh rare angon yang mengikuti lomba layang-layang ini telah mengikuti aturan yang berlaku, dan tidak ada kejadian atau permasalahan yang merugikan pihak manapun. Hal tersebut perlu dijaga untuk event selanjutnya," pungkasnya. Lebih lanjut, Sudikerta mengatakan bahwa bagi seorang pelayang persatuan dan kedisiplinan merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan menaikan layang-layang. Terlebih saat ini lahan untuk menaikan layangan semakin berkurang, sehingga membutuhkan strategi khusus dalam menaikan layangan tanpa mengabaikan kepentingan umum dan menjaga solidaritas komunitas dalam masyarakat. Ia juga mengimbau agar penggemar layang-layang di Bali khususnya yang ada di banjar-banjar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam bentuk hasil karya yang diikut sertakan dalam lomba ini tanpa meninggalkan  ketradisionalannya.

Sementara itu, Katua Panitia Lomba Mel Tanjung Kite’s Festival I Wayan Mariana Wandira,  mengungkapkan bahwa dari 1435 layangan yang  mengikuti lomba tersebut, telah dipilih para juara dari masing-masing kategori. Penentuan pemenang ini dilibatkan berdasarkan, aturan pengukuran besar layangan yang telah ditentukan, perpaduan warna layangan, serta keseimbangan dalam penerbangan layangan tersebut. Oleh karena, para juri berhasil mendapatkan juara 1,2 Dan 3 dari masing-masing jenis layangan , yaitu  "bebean”, “pecukan”, “janggan” dan “janggan buntut” baik dari kategori anak-anak,remaja maupun dewasa. Para pemenang tersebur, berhak membawa pulang, Piala, trofi dan uang tunai, serta berhak mengikuti mengikuti pengundian satu buah sepeda motor dari  sponsor. Ia berharap,kedepannya para rare angon dalam mengikuti lomba Layang-Layang agar menaati semua kriteria maupun syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Panitia, sehingga kesempatan untuk memperoleh juara bisa lebih besar, sehingga tidak mengalami diskualifikasi. Selain itu,ia juga mengapresiasi sikap disiplin yang ditunjukan oleh para rare angon, dengan menerapkan sikap disiplin tanpa memancing suatu suatu permasalahan yang merugikan pihak manapun. Ia berharap kedepannya sikap tersebut dapat di pertahanankan. 

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Pelangi Bali, Kepala Desa Sumerta Kauh serta undangan lainnya.(BB)