Hari Penampahan Jelang Galungan&Kuningan

Begini Cara Memotong Hewan Agar Mendapatkan Kualitas Daging yang Baik

  04 September 2016 OPINI Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Sehari sebelum hari raya Galungan dan Kuningan seluruh umat Hindu khususnya di Bali melaksanakan hari Penampahan. Pada Penampahan, banyak hewan terutama babi dan ayam disembelih yang nantinya digunakan sebagai Yadnya atau kurban suci melengkapi sarana banten atau upakara menyambut hari Galungan maupun Kuningan. 
 
Dr Ir I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa MT selaku budayawan dan dosen Universitas Udayana Denpasar mengatakan ada beberapa cara yang wajib dilakukan untuk menyembelih hewan yang baik pada hari Penampahan menurut ajaran agama Hindu agar hewan yang disembelih tersebut mendapatkan daging yang bermanfaat dan berkualitas baik.
 
Tokoh Puri Peguyangan yang 20 tahun jadi penulis artikel Hindu itu menjelaskan jika hewan yang dikorbankan haruslah mendapat perlakuan yang baik, makan yang cukup, dijaga kesehatannya, mendapatkan kasih sayang serta perlakuan lain yang baik. Perlu diperhatikan, sebelum hewan kurban disembelih, ada beberapa hal yang mesti atau wajib dilakukan oleh umat Hindu. 
 
"Pertama, hewan korban harus diberi makan dan minum, kepada mereka diperdengarkan bacaan kitab suci Veda (Weda) atau nyanyian suci serta musik yang menenangkan," ujar Gusti Ngurah Nitya saat ditemui di Denpasar, Minggu 4 September 2016.
 
Ketika penyembelihan, mantan Wakil Ketua The Hindu Center atau pusat kajian Hindu periode 2004-2012 itu mengungkapkan bahwa tukang tampah atau para eksekutor ( tukang jagal) harus mengucapkan mantram penyembelihan hewan. Serta, lakukan proses penyembelihan dengan pisau yang sangat tajam dan proses yang sangat cepat agar hewan mati dalam keadaan yang tenang.
 
Menurutnya, selama ini hewan obyek saja tapi sebenarnya sentra perannya sehingga berfungsi sebagai subyek. Menurutnya, kualitas daging hewan yang stres akan cepet busuk dagingnya tapi kalau dirawat dengan baik maka mempengaruhi kualitas daging 
 
"Kalau hewannya tidak dirawat dan tidak disembelih dengan melalui tatacara prosedur yang baik sesuai ajaran agama maka adrenalin hewan meracuni dagingnya atau pembusukan daging. Selain itu, akan memberikan dampak yang tidak baik kepada yang memakan dagingnya nanti," ungkapnya.
 
Budayawan penulis ratusan artikel tentang budaya Bali dan agama Hindu itu dalam setiap Penampahan terkait Aspek Tri Hita Karana yakni selalu berhubungan dengan Tuhan, dengan manusia, dan alam semesta termasuk hewan dan tumbuhan.
 
"Nampah atau menyembelih hewan seperti babi, ayam, bebek, penyu dan lainnya merupakan bagian tradisi atau budaya masyarakat Bali. Dalam tradisi Hindu di Bali, disertai dengan doa hewan yang disembelih agar roh hewan yang dikorbankan mendapat anugrah dari Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Kasih seperti dapat reinkarnasi atau lahir kembali ke dunia menjadi mahluk yang lebih tinggi derajatnya," tandasnya.(BB).